SURATDOKTER.com - Sering merasa kesepian bisa menjadi pengalaman yang umum dan dapat terjadi pada siapa pun, namun penting untuk diatasi dan tidak diabaikan.
Rasa kesepian dapat muncul dari berbagai alasan, termasuk perubahan hidup, kehilangan orang yang dicintai, atau kurangnya hubungan sosial.
Sementara beberapa tingkat kesepian adalah bagian normal dari kondisi manusia. Namun, jika kesepian tersebut berlangsung terus-menerus dan memengaruhi kesejahteraan mental dan fisik seseorang, itu dapat menjadi masalah yang perlu diperhatikan.
Kesepian yang berkelanjutan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, serta dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik.
Apa itu Kesepian?
Kesepian adalah perasaan ketidaknyamanan atau kehampaan yang muncul ketika seseorang merasa terisolasi atau tidak memiliki hubungan yang memadai dengan orang lain.
Ini bukan hanya tentang fisik terpisah, tetapi juga perasaan emosional ketidaktersambungan. Seseorang dapat merasa kesepian meskipun berada di tengah-tengah orang banyak jika tidak ada koneksi yang bermakna.
Ada beberapa bentuk kesepian, termasuk kesepian sosial dan kesepian emosional. Kesepian sosial berkaitan dengan kurangnya interaksi sosial atau hubungan sosial yang memadai.
Baca Juga: WHO Sebut Kesepian Sebagai Ancaman Kesehatan Global, Simak Penjelasannya
Sementara itu, kesepian emosional mencakup perasaan ketidaktersambungan emosional dengan orang lain, bahkan jika terdapat hubungan fisik.
Perbedaan Kesepian Wajar dan Kesepian Depresi
Perasaan kesepian yang dianggap wajar umumnya bersifat subjektif dan tidak memiliki indikator khusus untuk dikategorikan sebagai kesepian. Gejala dan penyebabnya dapat bervariasi antara individu.
Sebaliknya, kesepian yang terkait dengan depresi memiliki kompleksitas lebih tinggi karena tidak hanya melibatkan perasaan kesepian, tetapi juga ditandai oleh gejala depresi secara umum.
Dalam kasus ini, perbedaannya terletak pada gejala yang menunjukkan adanya depresi, seperti merasa tidak berharga, putus asa, gelisah berlebihan, kehilangan minat pada kegiatan yang biasanya dinikmati, kurang gairah, kesulitan berkonsentrasi, perubahan pola tidur dan selera makan, serta mungkin mengalami sakit dan nyeri.
Penting untuk memahami perbedaan ini karena kesepian yang disertai dengan gejala depresi memerlukan penanganan lebih lanjut dan seringkali memerlukan dukungan profesional untuk mencegah kondisi yang lebih parah.
Kesadaran terhadap perbedaan ini dapat membantu seseorang untuk mencari bantuan jika diperlukan dan memulai proses pemulihan yang tepat.