SURATDOKTER.COM - Apakah Anda sering berpikiran negatif tentang diri sendiri? Membenci diri sendiri itu tidak sehat. Jadi, berhentilah membenci dirimu sendiri.
Setiap orang mempunyai hari baik dan hari buruknya masing-masing.
Beberapa perubahan tak terduga dalam hidup dapat membuat Anda berpikiran negatif dengan diri Anda sendiri.
Baca Juga: Lagi Stres Berat? Begini Tips Terbaik Untuk Mengurangi Kortisol Secara Alami
Anda cenderung berpikiran negatif tentang diri Anda sendiri.
Jika Anda melakukan kesalahan di tempat kerja, Anda akan menyalahkan diri sendiri dan menganggap jika diri Anda tidak berharga.
Kebencian pada diri sendiri itu tidak sehat dan Anda harus berusaha mengatasi pikiran negatif tentang diri sendiri.
Baca Juga: Wajib Dicoba, Ini 5 Produk Perawatan Rambut Terbaik Untuk Menghidrasi dan Menutrisi Rambut Kering Anda
Apa itu kebencian pada diri sendiri?
Dilansir dari Healthline, jika Anda memiliki perasaan yang intens untuk berpikiran negatif terhadap diri sendiri, maka itu adalah kebencian terhadap diri sendiri.
Dr Rituparna Ghosh, Psikolog Klinis, Rumah Sakit Apollo, Navi Mumbai, mengatakan kebencian terhadap diri sendiri membuat Anda memiliki keyakinan mendalam bahwa Anda tidak layak, tidak mampu, atau hanya memiliki kekurangan.
Ini adalah keadaan emosional yang dapat bermanifestasi dalam berbagai cara seperti berpikiran negatif pada diri sendiri, perilaku merusak diri sendiri, dan rasa malu atau bersalah yang meluas.
Baca Juga: Tragedi Bunuh Diri Seorang Dokter Muda di Jepang, Tuntutan Kerja jadi Sorotan
Orang yang berjuang melawan kebencian terhadap diri sendiri sering kali memiliki pola pikir yang menyimpang, memperbesar kekurangannya dan mengecilkan kelebihannya.
Distorsi kognitif ini memperkuat pandangan negatif mereka terhadap diri sendiri, menciptakan siklus negatif terhadap diri sendiri, kata sang ahli.
Penyebab kebencian pada diri sendiri
Ada beberapa penyebab umum berpikiran negatif dan kebencian pada diri sendiri yakni :
1. Pengalaman di masa kanak-kanak
Pengalaman masa kanak-kanak, terutama yang sering mengalami pengabaian, pelecehan, atau kritik keras, dapat secara signifikan membentuk persepsi diri seseorang.
Interaksi negatif dengan pengasuh atau teman sebaya selama tahun-tahun pembentukan anak dapat menyebabkan internalisasi perasaan tidak berharga atau tidak mampu.
Baca Juga: Video Viral Balita Diajak Mendaki Gunung, Aman atau Berisiko? Ini Kata Dokter
2. Pengaruh sosial dan budaya
Tekanan masyarakat, standar kecantikan yang tidak realistis, dan ekspektasi budaya dapat berkontribusi pada perbandingan diri yang negatif dan perasaan tidak mampu.
Paparan terus-menerus dari media sosial tentang gaya hidup dan penampilan “ideal” dapat mengikis harga diri dan menumbuhkan kritik terhadap diri sendiri.
3. Perfeksionisme
Kecenderungan ke arah perfeksionisme, dimana orang menetapkan standar tinggi yang tidak realistis untuk diri mereka sendiri, dapat menyebabkan kritik diri yang kronis.