SURATDOKTER.com - Viral di media sosial baru-baru ini, sebuah video menunjukkan seorang balita mendaki Gunung Kerinci yang memiliki ketinggian mencapai 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl). Video ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @rudyksty, yang ternyata adalah ayah dari balita tersebut.
Dalam unggahannya diketahui mereka mencapai puncak pada tanggal 15 Agustus 2023, setelah tiga hari dua malam perjalanan mendaki.
Dalam video viralnya itu, terlihat balita tersebut berjaket merah muda digendong oleh sang ayah. Meskipun usianya masih sangat muda, semangatnya untuk menjalani petualangan alam liar tidak terbendung.
Ia tidak sendirian dalam petualangan ini. Bersama dengan istrinya dan rombongan mereka, mereka menjelajahi puncak tertinggi di Sumatra ini. Anggota rombongan lainnya juga turut menjaga buah hatinya.
Dalam salah satu video yang diunggah di akun Instagramnya, terlihat balita tersebut tampak berjalan sendiri, sang Ayah mememberi keterangan "Baby Anna agak rewel, ternyata dia pingin jalan sendiri."
Momen tersebut sontak memicu kontroversi di media sosial. Meskipun banyak yang memberikan dukungan dan kagum pada unggahannya, tak sedikit pula yang mengkritik keputusan sang ayah membawa balita ke medan pergunungan yang cukup ekstrim untuk anak-anak.
Merespons kritikan tersebut, sang ayah memilih untuk berbicara tentang pengalamannya. Ia mengungkapkan bahwa balitanya, Baby Anna, sudah diajak mendaki sejak usianya baru 4 bulan.
Ternyata, ayah dan ibu dari Baby Anna juga gemar mendaki gunung. Bahkan, mereka mengungkapkan bahwa Baby Anna sudah diajak mendaki sejak masih dalam kandungan ibunya.
Menurut sang ayah, istrinya saat itu sedang ngidam yang agak unik saat hamil. Alih-alih makanan atau makanan tertentu, sang ibu justru ingin mendaki gunung ketika usia kandungannya baru 4 bulan.
Sang ayah yang telah memiliki pengalaman mendaki gunung, berbicara tentang teknik dan perencanaan yang hati-hati ketika membawa anak kecil dalam petualangan alam yang menantang.
Menurutnya, penting untuk memahami risiko yang terlibat dalam mendaki gunung dan selalu mempersiapkan diri serta anak sebaik mungkin.
Ia mengakui bahwa ada momen ketika balitanya ingin berjalan sendiri, dan dalam situasi tersebut, ia selalu siap untuk menggendongnya kembali demi keselamatan dan kenyamanan Baby Anna. Sang ayah juga menekankan bahwa tidak ada yang dipaksakan dalam petualangan mendaki mereka.
Menjadi kontroversi, sebenarnya mengajak balita mendaki gunung, walau diawasi orang dewasa yang berpengalaman tetap aman atau berisiko tinggi ya? Begini menurut pandangan dokter.
Pandangan Dokter Spesialis Anak
Dokter Spesialis Anak, Dr. Kurniawan Satria Denta, memberikan pandangan penting tentang kontroversi mendaki bersama balita.
Artikel Terkait
Viral Gara-gara Cipung, Inilah Ikan Shishamo yang Kaya Nutrisi
7 Manfaat Mendaki Gunung Bagi Kesehatan Jiwa dan Fisik
Pesona Perkembangan Balita Usia 1-5 Tahun: Menakjubkan dan Penuh Keajaiban
Viral Oknum Dokter Pukul Balita saat Main Catur, Bagaimana Kelanjutannya?
Atasi Aksi Susah Makan Pada Balita Dengan Mencoba 5 Resep Alpukat Sehat Ini, Dijamin Anak Anda Pasti Suka