Suratdokter.com - Dalam kehidupan yang semakin sibuk dan penuh tekanan, masalah kesehatan mental seperti burnout dan depresi menjadi semakin umum.
Meskipun keduanya dapat memiliki gejala yang serupa, burnout dan depresi sebenarnya adalah dua kondisi yang berbeda.
Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara burnout dan depresi agar dapat mengenali tanda-tanda awal dan memberikan dukungan yang tepat kepada diri sendiri atau orang lain yang mungkin mengalami salah satu dari kondisi ini.
Baca Juga: 6 Tehnik Mudah Untuk Melawan Rasa Kecemasan yang Berlebihan
Apa itu Burnout?
Burnout adalah kondisi yang umumnya terkait dengan stres kerja kronis. Ini terjadi ketika seseorang merasa kelelahan secara fisik dan emosional akibat beban kerja yang berlebihan dan tekanan yang konstan. Orang yang mengalami burnout cenderung merasa putus asa, kurang bersemangat terhadap pekerjaan, dan merasa bahwa usaha mereka tidak dihargai.
Gejala burnout termasuk kelelahan yang tidak hilang meskipun sudah istirahat, penurunan performa kerja, perubahan sikap terhadap pekerjaan (seperti sikap yang lebih sinis atau jaded), kesulitan berkonsentrasi, dan bahkan masalah fisik seperti sakit kepala atau gangguan tidur. Individu yang mengalami burnout mungkin merasa tertekan oleh tuntutan pekerjaan dan merasa kehilangan kontrol atas situasi.
Apa itu Depresi?
Depresi, di sisi lain, adalah kondisi kesehatan mental yang lebih luas dan serius. Ini tidak hanya terjadi karena stres kerja, tetapi dapat dipicu oleh sejumlah faktor termasuk faktor genetik, peristiwa kehidupan traumatis, perubahan hormon, atau masalah kimia dalam otak. Orang dengan depresi mengalami perasaan yang mendalam dan berkepanjangan dari sedih, kehilangan minat pada aktivitas yang mereka nikmati sebelumnya, serta perubahan berat badan atau pola tidur.
Gejala depresi meliputi perasaan putus asa, kelelahan yang berkepanjangan, perubahan nafsu makan, perasaan bersalah yang berlebihan, sulit berkonsentrasi, pikiran tentang kematian atau bunuh diri, dan perasaan kekurangan energi secara fisik maupun mental. Depresi cenderung memengaruhi seluruh aspek kehidupan seseorang dan dapat mengganggu hubungan sosial, pekerjaan, dan kesejahteraan umum.
Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara burnout dan depresi terletak pada penyebab mendasar dan fokus gejalanya. Burnout umumnya muncul sebagai akibat stres kerja yang kronis, sementara depresi bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang lebih beragam dan cenderung lebih dalam seperti perubahan biologis dan genetik.
Selain itu, burnout memiliki ciri khas terkait pekerjaan dan kelelahan yang sangat berhubungan dengan beban kerja, sedangkan depresi memiliki dampak yang lebih luas pada berbagai aspek kehidupan dan sering kali melibatkan perasaan ekstrem dari sedih dan keputusasaan.
Mengenali Tanda-Tanda
Mengenali tanda-tanda burnout meliputi perubahan sikap terhadap pekerjaan, kelelahan berkepanjangan, serta gangguan tidur dan fisik. Sementara itu, tanda-tanda depresi mencakup perasaan sedih yang mendalam dan berkepanjangan, hilangnya minat pada aktivitas yang biasanya dinikmati, perubahan nafsu makan, dan pemikiran tentang kematian.
Baca Juga: Stop Overthinking! Coba 5 Cara Ini Untuk Berhenti Berpikir Secara Berlebihan, Bisa Bebas Stres Lho..
Penting untuk mencari bantuan profesional jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda-tanda yang mengkhawatirkan dari salah satu kondisi ini. Konseling, terapi, dan dukungan medis dapat membantu dalam mengatasi baik burnout maupun depresi.