• Senin, 22 Desember 2025

Abu Zayd Al-Balkhi: Pemikir Muslim yang Menyelami Kesehatan Mental Sejak Abad ke-9, Jauh Sebelum Psikologi Modern

Photo Author
- Rabu, 6 Agustus 2025 | 17:18 WIB
Abu Zayd Al-Balkhi: Pemikir muslim, jauh sebelum psikologi modern
Abu Zayd Al-Balkhi: Pemikir muslim, jauh sebelum psikologi modern

SURATDOKTER.com - Ketika dunia modern sibuk mencari solusi atas meningkatnya kasus gangguan mental, sebuah nama dari abad ke-9 muncul dari sejarah dengan gagasan yang tampak mendahului zamannya: Abu Zayd Al-Balkhi.

Sosok yang berasal dari wilayah Balkh, yang kini menjadi bagian dari Afghanistan, telah menanamkan dasar-dasar kesehatan mental dalam pemikiran keilmuan Islam jauh sebelum istilah "psikologi" dikenal luas.

Baca Juga: Pentingnya Penanganan Kesehatan Mental di Kampus

Awal Perjalanan Seorang Cendekiawan

Abu Zayd Al-Balkhi lahir pada tahun 850 M di kota Shamistiyan, Balkh. Di usia muda, ia melakukan perjalanan ke Irak dan menimba ilmu dari para pemikir terkemuka di masa itu, termasuk filsuf Abu Yusuf al-Kindi.

Perjalanan intelektualnya mempertemukannya dengan berbagai cabang ilmu pengetahuan: geografi, matematika, dan juga bidang yang saat itu belum banyak dibahas—ilmu jiwa.

Berbekal pengaruh dari lingkungan intelektual peradaban Islam yang tengah berada di puncak kejayaan, Al-Balkhi menumbuhkan pandangan yang menyeluruh tentang manusia sebagai makhluk yang terdiri dari jasmani dan ruhani.

Pandangan Revolusioner tentang Kesehatan Jiwa

Dalam karyanya yang berjudul Masalih al-Abdan wa al-Anfus atau yang berarti Manfaat bagi Tubuh dan Jiwa, Al-Balkhi menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis tidak bisa dipisahkan dari kesehatan fisik.

Ia menekankan bahwa gangguan jiwa sama seriusnya dengan penyakit tubuh, dan karena itu memerlukan penanganan yang tepat.

Al-Balkhi memperkenalkan dua konsep utama yang belum dikenal luas pada zamannya: al-Tibb al-Ruhani (pengobatan jiwa) dan Tibb al-Qalb (pengobatan hati).

Baca Juga: Mudah Emosi ke Orang Tua: Psikolog Sebut Karena Ada Luka Lama yang Belum Sembuh

Ia membagi gangguan emosional menjadi empat kategori besar—ketakutan dan kecemasan, kemarahan dan agresi, kesedihan dan depresi, serta obsesi—yang dapat dikatakan mencerminkan fondasi awal dari pengelompokan gangguan mental saat ini.

Kritik terhadap Dunia Medis Masa Itu

Salah satu kontribusi penting Al-Balkhi adalah kritiknya terhadap para tabib atau dokter pada masanya, yang menurutnya terlalu terfokus pada aspek fisik manusia. Ia menegaskan bahwa manusia tersusun atas dua unsur: tubuh dan jiwa.

Menurutnya, bila salah satunya sakit, maka kesehatan sejati tidak akan pernah tercapai. Oleh karena itu, ia menyerukan pendekatan holistik yang memperhatikan keseimbangan antara keduanya.

Akar Spiritual dari Pemikirannya

Pandangan Al-Balkhi tidak lepas dari nilai-nilai keislaman yang mendalam. Ia mengaitkan kesejahteraan jiwa dengan nasihat-nasihat dalam Al-Qur'an dan hadis, seperti ayat yang menyebutkan bahwa “Dalam hati mereka ada penyakit” (QS 2:10). Baginya, hati adalah pusat spiritual dan emosional manusia yang menjadi kunci keseimbangan batin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Promedia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X