1. Tekanan dari orang-orang sekitar
Menanyakan kapan menikah, kapan mempunyai anak, atau kapan nambah anak menjadi hal yang umum di Indonesia terutama saat sedang berkumpul di sebuah acara.
Sebagian orang merasa pertanyaan ini menjadi tekanan karena meskipun sudah menikah, orang lain cenderung akan bertanya kapan punya anak.
2. Kesadaran akan finansial
Pernikahan dianggap sebagai tanggung jawab yang sangat besar.
Semakin banyak individu yang menyadari pentingnya memiliki stabilitas finansial sebelum menikah.
Baik dalam hal pekerjaan maupun perencanaan masa depan keuangan bersama dengan pasangannya.
Pemikiran ini membuat seseorang berpikir panjang dan cenderung banyak mempersiapkan.
3. Memprioritaskan kebahagian individu
Di era modern ini, para anak muda mementingkan kebahagiaan dan pemenuhan diri sebelum memasuki komitmen pernikahan.
Hal ini dapat mengakibatkan penundaan atau bahkan menolak menikah karena merasa nyaman akan kebahagiaan sendiri daripada harus berbagi dengan pasangan yang bisa saja tidak sesuai ekspektasi.
Baca Juga : Kenali Hal-hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Naik ke Jenjang Pernikahan, Salah Satunya Patriarki
4. Munculnya fenomena childfree
Tren tidak memiliki anak atau childfree memengaruhi individu secara pribadi dengan memberikan kebebasan lebih dalam pengembangan diri dan karier.
Secara sosial, tren ini dapat memicu perdebatan tentang nilai-nilai keluarga dan berdampak pada dinamika demografis suatu negara.
Meskipun demikian, keputusan untuk hidup childfree adalah hak pribadi yang kompleks dan harus dihormati.
5. Perbedaan ekspektasi atau keinginan dengan orang tua
Perubahan budaya dan nilai-nilai generasi yang berbeda dapat menyebabkan konflik antara ekspektasi orang tua dan keinginan individu terkait pernikahan.
Ketidakcocokan ini bisa menjadi salah satu faktor penundaan atau penolakan terhadap pernikahan.
6. Trauma
Pengalaman traumatis dalam hubungan sebelumnya atau melihat pernikahan yang tidak bahagia di sekitarnya dapat membuat individu ragu atau takut untuk terlibat dalam hubungan yang serius.
Artikel Terkait
Apa Kaitan antara Inner Child dengan Kehidupan Pernikahan? Simak Penjelasannya
Dampak Psikologis dari Perselingkuhan di dalam Pernikahan
Wanita Lajang di Singapura Menunda Pernikahan dan Memilih Bekukan Sel Telur, Ini Alasan dan Prosedurnya
Suka Cari Kesalahan? Ternyata Tipe Kepribadian Ini Dapat Berpotensi Membuat Pernikahan Bermasalah