SURATDOKTER.com – Menjalin hubungan dengan seorang pengidap ADHD(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dianggap sebagai tantangan yang sedikit rumit.
Menjalin hubungan dengan seorang pengidap ADHD seringkali menimbulkan banyak kesalahpahaman terutama dalam manajemen waktu.
Kesalahpahaman terjadi karena seorang pengidap ADHD dominan menunda-nunda dalam mengerjakan sesuatu dan banyak melupakan hal yang dianggap penting.
Gejala ADHD yang Dianggap Sering Muncul dan Berdampak dalam Hubungan
Kebanyakan gejala kasus ADHD adalah faktor genetik dan bisa menetap hingga dewasa.
Pengidap ADHD cenderung lebih banyak mengalami stres seiring tuntutan hidup mereka yang bertambah.
Gejala ADHD yang bisa berdampak dan menjadi masalah dalam hubungan, diantaranya:
- Tidak bisa berhenti bepergian/tidak bisa diam
- Tidak terorganisir
- Gampang letih
- Cenderung impulsif
- Kurang memperhatikan
- Sering kehilangan sesuatu
- Gangguan fokus
- Kurangnya motivasi
- Gampang risau
- Sulit diarahkan
- Bicara terlalu banyak
- Sering menyela ucapan orang lain
- Kurang mendengarkan orang lain
- Tidak memperhatikan detail dengan baik
- Manajemen waktu yang kurang baik
Tentu menjalin hubungan dengan seorang ADHD tidak serta-merta tentang sesuatu yang buruk saja.
Misalnya, pasangan seorang ADHD memiliki sifat yang ceria dan spontan.
Pengidap ADHD seringkali memiliki ide kreatif dan inovatif. Selain itu, mereka juga memiliki sisi menyenangkan dan sangat suka berpetualang.
Baca Juga: Trauma Dalam Hubungan Bisa Sebabkan Trust Issue, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tantangan Menjalin Hubungan dengan ADHD
Setelah mengetahui memiliki pasangan yang terindikasi ADHD, berikut beberapa tantangan dan pola hubungan yang umum terjadi:
Kontradiksi: seseorang yang tidak mengidap ADHD mungkin merasa perlu mengomeli pasangannya terus-menerus untuk memastikan bahwa semuanya telah selesai.
Hal ini dapat memicu kontradiksi yang menyebabkan kemarahan, sentimen, terutama jika itu menjadi suatu kebiasaan.
Ledakan Perasaan: Seorang pengidap ADHD terkadang mengalami kesulitan mengelola perasaan/emosi mereka.
Artikel Terkait
Pasangan Apa yang Cocok untuk Golongan Darah O Wanita? Simak Penjelasannya!
Ketika Extrovert Jatuh Cinta Pada Introvert: Tips Menjalin Hubungan Berbeda Kepribadian
6 Cara Menghadapi Pasangan yang Posesif, Salah Satunya dengan Memberikan Perhatian Lebih
Anak Sering Kurang Fokus dan Sulit Memusatkan Perhatian? Kenali ADHD yang Dapat Terjadi pada Anak-Anak