Baca Juga: Mengenal Ciri-ciri Kepribadian Koleris, Si Pemimpin yang Ambisius
Kepribadian anak yang seperti itu membuat mereka tidak menyukai aturan yang ketat dan jadi sering melakukan pelanggaran karena mudah bosan.
3. Melankolis
Anak dengan tipe kepribadian ini biasanya merupakan anak yang analitis. Mereka memiliki sikap yang selalu berhati-hati, hormat pada yang lebih tua, dan cenderung lebih dewasa dari sebayanya.
Anak melankolis bisa menjadi sangat serius saat melakukan sesuatu karena mereka adalah tipe yang memerhatikan detail.
Meski terkadang terlihat tertutup, anak melankolis adalah anak yang suka menolong sesama.
4. Plegmatis
Anak plegmatis terkenal dengan kepribadiannya yang senang memberi dan berbagi.
Anak dengan kepribadian ini selalu memerhatikan dan sayang dengan sekitarnya. Mereka juga adalah anak selalu berhati-hati agar teman-temannya tidak terluka.
Mereka bukan tipe anak yang menyukai tantangan, sehingga anak plegmatis cenderung tidak menyukai aktivitas fisik.
Membangun/Mengembangkan Kepribadian Anak
Mengetahui dan mengenal kepribadian anak akan membantu orang tua memahami bagaimana cara menghadapi anak.
Pemahaman yang baik terhadap kepribadian dan sikap anak pun juga bisa dijadikan pedoman bagi orang tua untuk mengarahkan anak ke arah yang lebih positif.
Baca Juga: Mengapa Golongan Darah Anak Bisa Berbeda dengan Orang Tua? Berikut Penyebabnya
Orang tua tidak perlu marah maupun malu dalam menghadapi anak yang mungkin tidak sesuai harapannya. Hal yang perlu dilakukan orang tua agar anak lebih bangga dan bisa menerima kepribadian yang dimilikinya adalah sebagai berikut:
- Memberikan perhatian yang baik dan cukup pada anak
- Selalu menunjukkan sikap yang positif di depan anak
- Tidak membanding-bandingkan anak dengan saudara maupun temannya
- Terima dan selalu dukung keinginan anak
- Dengarkan apa yang dikatakan anak
- Memberi contoh yang baik sebelum menyuruh anak melakukan sesuatu
- Menegur dengan cara dan kata-kata yang baik alih-alih marah
Kepribadian anak akan terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Maka dari itu, perlu perhatian khusus agar tidak hanya kemampuan berpikir saja, tapi kemampuan berinteraksinya juga berkembang.
Pahami dan beri contoh pada anak bagaimana sikap yang baik. Dengan demikian, anak akan mampu tumbuh menjadi pribadi yang lebih positif dan bisa mengontrol emosinya. ***
Artikel Terkait
Apa itu Tipe Kepribadian ESTP? Berikut Ciri-ciri dan Pekerjaan yang Cocok untuknya
Mengenal Kepribadian ENFJ Si Protagonis, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
MBTI: Ini Kepribadian yang Cocok dan Tidak Cocok dengan Tipe ISFJ
Mengenal Tipe Kepribadian Ambivert, Kelebihan dan Kekurangannya
Ciri-ciri Kepribadian Plegmatis yang Terkenal Sebagai Si Penakut