Mengenal Tipe 1 Kepribadian Menurut Enneagram: The Reformer, Si Perfeksionis

Mereka menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri dan akan menerapkannya kepada siapa saja yang mampu memenuhi standar mereka.

The reformer sering sekali berkomunikasi dengan diri mereka sendiri secara internal dan seolah-olah berbicara dengan pikiran mereka.

Komunikasi tersebut didominasi oleh pemikiran seperti “Aku harus melakukan” atau “aku seharusnya bertindak seperti…”. Hal ini karena mereka memiliki peraturan yang mereka tetapkan sendiri.

Misalnya, jika mereka berpikir bahwa sesuatu harus dilakukan secara kreatif, maka the reformer akan melakukan apapun yang berhubungan dengan kesenian yang memerlukan kreativitas dan memandangnya sebagai sesuatu yang benar.

Perasaan yang Dimiliki The Reformer

Karena sifatnya yang disiplin dan penuh dengan kontrol, the reformer cenderung sering meluapkan kemarahannya, meski kadang tidak terlihat secara gamblang.

Kemarahan yang mereka rasakan berasal dari perasaan kesal, meski mereka berusaha keras menyembunyikan dan mengontrol emosinya.

Mereka akan merasa kesal ketika melihat seseorang yang tidak bertanggung jawab, tidak menghiraukan standar kualitas, tidak berperilaku baik menurut standar si perfeksionis ini.

Meski sang perferksionis, the reformer sering mengkritisi aksi mereka sendiri melalui pemikirannya, namun ternyata mereka sensitif terhadap kritik yang datang dari luar.

Kritis terhadap diri sendiri merupakan bentuk perlindungan dan mereka cenderung tidak menyukai orang lain menyadari kekurangan yang mereka miliki.

Kekurangan Kepribadian The Reformer

• The reformer sering bersikap kritis dan tidak sabaran meski mereka mencoba memulai suatu hubungan dengan orang lain.
• Sang perfeksionis dari enneagram ini sering tidak sadar jika rasa kesal dan marah yang mereka miliki terlihat melalui gestur tubuhnya, meski mereka berusaha keras untuk menyembunyikan perasaan tersebut.
• Ketika the reformer berpikir tentang suatu “kebenaran” dalam sebuah isu, mereka mungkin akan kesulitan untuk bertahan dengan pemikiran mereka atau pendapat mayoritas orang lain.***