Namun dibalik fenomena ini, kesenangan dan kebahagiaan yang dihasilkan dari kegiatan di sosial media hanya bersifat sementara. Menurut data World Happiness, orang yang mengalami lonjakan dopamine melalui sosial media berisiko mengalami depresi.
Menurut penuturan Dr. Lembke dalam bukunya “Dopamine Nation”, ketagihan konten media sosial yang diakibatkan aktivitas dopamine farming dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak yang mengatur sistem stimulasi.
Dengan dopamine farming, otak seseorang akan terus mencari stimulasi untuk memenuhi rasa senang dan nyaman, salah satunya melalui konten media sosial.
Pelepasan dopamine berlebih dapat menyebabkan gangguan neuropsikiatris hingga sampai skizofrenia.
Cara Mengindari Dopamine Farming
Apa yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari dopamine farming?
Menurut Trevor Haynes, Peneliti dari Harvard Medical School, melakukan sesuatu seperti mematikan notifikasi pada aplikasi media sosial dan mengatur tampilan layar smartphone akan mengurangi keinginan kita dalam bermain media sosial.
Hal ini dapat membantu jaringan dalam otak beristirahat sejenak dan memperbaiki fungsinya. Melakukan hal seperti menghapus aplikasi media sosial tertentu juga membantu kita terhindar dari dopamine farming.
Daripada menghabiskan waktu menonton konten media sosial, lebih baik melakukan kegiatan di luar ruangan yang bisa membuat kita merasa lebih senang dan hidup.***
Artikel Terkait
Dampak Radiasi Sinyal Handphone Terhadap Perkembangan Otak Anak
Kekuatan Misteri Otak Manusia, 5 Fakta Menarik dan Perannya dalam Mendukung Kehidupan
Neuropsikologi dan Burnout: Bagaimana Otak Anda Mempengaruhi Kesehatan Mental?
7 Pola Makan Seimbang untuk Kesehatan Otak yang Harus Diketahui
Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Otak Tanpa Kita Sadari