SURATDOKTER.com - Akhir-akhir ini kata tone deaf sering terdengar. Dari beberapa cuitan di sosial media, tone deaf ini dikaitkan dengan orang-orang ber-privilege yang kurang bisa berempati pada orang-orang sekitarnya. Orang-orang yang mendapat cap tone deaf dianggap tidak memiliki perasaan terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya dan cenderung memudahkan segala hal.
Apa Itu Tone-deaf dan Bagaimana Ciri-cirinya
Pasca pandemi, terjadi pergeseran budaya di mana semua orang seakan mengerti perasaan satu sama lain. Banyak orang jadi lebih mudah berempati pada perasaan maupun kejadian orang lain. Hal ini disebabkan karena adanya perasaan seperjuangan yang sama. Sejak saat itu, empati menjadi sangat penting.
Namun di luar sana masih ada beberapa orang yang kurang bisa memahami perasaan orang lain. Orang-orang ini bisa saja memang bukan pendengar yang baik, kesulitan melihat dari sudut pandang lain, ataupun memang tidak bisa berempati saja. Orang-orang seperti inilah yang kemudian dianggap sebagai tone deaf.
Lebih lanjut lagi, orang yang mendapat cap tone deaf ini sampai disebut sombong. Padahal mungkin, orang dengan tone deaf ini hanya tidak pernah mengalami kejadian menyedihkan yang dialami orang lain, sehingga ia tidak paham dengan perasaan sedih tersebut.
Apakah Anda termasuk orang-orang yang seperti itu? Jika masih ragu, coba perhatikan ciri-ciri orang dengan tone deaf berikut:
- Cara Anda menanggapi sesuatu membuat orang-orang di sekitar tidak nyaman.
- Seringkali orang melihat Anda sebagai sesuatu yang negatif.
- Anda kesulitan untuk mengungkapkan perasaan dan merasa tidak nyaman dengan perasaan orang lain.
- Anda hanya melihat dunia sebagai hitam dan putih serta menolak untuk melihat dari sudut pandang lain.
- Anda tidak berusaha membuat orang lain nyaman dengan Anda.
- Orang lain enggan mengatakan perasaan pada Anda.
- Orang lain sering merasa kesal setelah berbicara dengan Anda.
Baca Juga: Ini Caranya Meningkatkan Empati dan Memahami Orang lain
Apa yang Harus Dilakukan Supaya Tidak Terdengar Tone-deaf
Menyadari ada sesuatu yang salah dan berusaha memperbaikinya adalah hal baik. Dengan demikian, artinya Anda mau menerima kenyataan dan mau berubah untuk menjadi lebih baik.
Setelah mengetahui jika Anda terdengar tone deaf, waktunya mengubah pola pikir agar Anda bisa lebih mengerti perasaan orang lain:
1. Coba lihat dari perspektif lain
Menurut sebuah penelitian, cara termudah untuk mengetahui perasaan orang lain adalah dengan membayangkannya. Anda bisa mencoba membayangkan diri Anda berada dalam posisi orang lain.
Tanyakan pada diri sendiri, bagaimana jika Anda berada dalam posisi orang lain? Jika selama ini Anda mudah membeli sesuatu, coba posisikan diri Anda sebagai orang yang harus menabung lama karena hanya memiliki sedikit uang. Dengan demikian, perasaan orang lain bisa Anda rasakan.
2. Tersenyum dan sedih pada saat yang tepat
Perhatikan lebih baik pada orang yang sedang berbicara dengan Anda. Apakah ceritanya sedih? Jika iya, ikutlah merasa sedih. Apakah ceritanya bahagia? Maka, tersenyumlah dan beri dia selamat.
Setiap orang yang bercerita terkadang hanya ingin ceritanya didengar. Namun dengan memberi respon yang sesuai, hal itu akan membuat perasaan orang tersebut lebih baik.
3. Bertanya
Mungkin ada kalanya cerita orang lain terdengar tidak masuk bagi Anda. Perasaan orang lain dengan Anda pun memang tidak bisa disamakan. Maka dari itu, bertanyalah tentang bagaimana perasaannya. Dengan begitu, perasaan orang lain akan dengan mudah Anda mengerti.
Terkadang orang tidak menyadari jika dirinya tone deaf. Berbagai cap negatif seperti tidak berperasaan atau kurang empati pun berdatangan. Namun bukan berarti orang dengan tone deaf adalah orang yang buruk.
Artikel Terkait
Butterfly Hug - Terapi Sederhana untuk Menenangkan Pikiran dan Perasaan Anda
Ini Caranya Meningkatkan Empati dan Memahami Orang lain