Baca Juga: Mental Mudah Lelah: Mungkin Kamu Highly Sensitive Person?
Perbedaan Empath dan Highly Sensitive Person
Empath adalah individu yang sangat sensitif terhadap perasaan orang lain, mudah terharu melihat penderitaan orang lain, dan dapat merasakan emosi yang sama dengan orang lain.
Mereka cenderung menengahi konflik dan berperan sebagai komunikator, merespons kejadian dengan emosi yang mendalam, seringkali bersedih melihat kekejaman, dan aktif membela serta memberikan saran untuk membantu orang lain.
Empath cenderung jarang bicara, lebih suka mengamati, dan memiliki wajah yang teduh atau ceria namun bisa terlihat murung. Kecenderungan ini sering dimiliki oleh individu berkepribadian introvert atau ambivert.
Sementara itu, Highly Sensitive Person (HSP) adalah individu yang sensitif secara panca indera, menerima banyak informasi dari lingkungan sekitarnya. Mereka bisa merasa risih dan jengah di tempat yang ramai atau sarat dengan energi negatif.
Kepala mereka bisa terasa tegang, dan mereka cenderung lebih suka menghabiskan waktu dengan hobi yang disukai daripada berada di lingkungan yang membuat mereka gelisah. HSP dapat dimiliki oleh semua jenis kepribadian, ekstrovert, introvert, dan ambivert.
Meskipun ada beberapa persamaan, perbedaan utama terletak pada sifat sensitivitasnya. Empath lebih fokus pada kepekaan terhadap perasaan dan emosi orang lain, sementara HSP lebih terkait dengan sensitivitas panca inderanya terhadap lingkungan sekitar.
Cara Menyikapi Kepribadian Empath dan Highly Sensitive Person
Kepribadian sebagai seorang Empath dianggap sebagai anugerah, dengan perasaan yang halus dan langka, tidak dimiliki oleh banyak orang.
Di dunia ini, ada individu yang kurang empati, dengan mudah menyakiti dan merugikan orang lain demi kepentingan pribadi mereka. Mereka mencari keuntungan dari usaha orang lain dan menindas orang yang lemah.
Sifat kontras dari empati adalah kurang empati, di mana individu tersebut tidak merasa senang melihat orang lain bahagia.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fase-fase Menstruasi pada Wanita
Mereka mungkin tidak peduli dengan perasaan orang lain, baik dalam tutur kata, gerakan tubuh, maupun tindakan sederhana seperti memberi senyum.
Bagi orang yang tidak memiliki empati, rasa ini sulit dipahami. Empati seringkali dimanfaatkan oleh individu yang memiliki niat kurang baik.
Sementara Highly Sensitive Person (HSP) dianggap sebagai anugerah yang diberikan secara genetik atau bawaan sejak lahir, namun bisa dikuatkan melalui metode ilmiah dan "mengasah" untuk meningkatkan kepekaan.
Proses "mengasah" ini sebenarnya adalah upaya untuk membersihkan area pembuluh meridian agar lebih tajam.
Artikel Terkait
Mental Mudah Lelah: Mungkin Kamu Highly Sensitive Person?
Ini Caranya Meningkatkan Empati dan Memahami Orang lain