Selain itu, perasaan cemas terus menerus, gelisah, mudah lelah, dan sulit tidur juga terkait dengan kondisi ini.
Kondisi dan tekanan lingkungan dapat menyebabkan stres pada remaja. Jika kondisi ini tidak dikontrol, anak bisa menjadi depresi.
Saat anak mengalami depresi, ada beberapa tanda yang bisa diwaspadai, seperti kesedihan mendalam, perasaan putus asa, kehilangan motivasi dan energi, kehilangan fokus bahkan pikiran untuk bunuh diri.
Pencegahan Bunuh Diri Pada Remaja
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan jika seorang remaja tersebut memberikan tanda-tanda ingin melakukan bunuh diri, seperti :
1. Minta dan tawarkan bantuan
Sama sekali tidak ada salahnya menanyakan tentang pikiran remaja untuk bunuh diri. Meski kelihatannya sulit, sebenarnya bisa mencegah bunuh diri.
Juga tentang menanyakan masalah yang tengah dialami dan menawarkan bantuan apa pun yang bisa dilakukan.
Baca Juga: Ini Beda Olahraga Pagi dan Malam, Lebih Baik Mana?
2. Singkirkan barang-barang berbahaya
Jika Anda melihat tanda-tanda bunuh diri, singkirkan semua benda berbahaya yang bisa digunakan untuk bunuh diri, seperti narkoba, benda tajam, dan senjata.
3. Hati-hati
Dengarkan ceritanya dan selalu ikuti tindakannya. Jangan abaikan ancaman bunuh diri atau labeli dia sebagai anak yang berlebihan.
Jujur berbicara dengannya untuk mengetahui masalah yang dia tangani dan bantu dia menyelesaikannya.
4. Dukung untuk melakukan hal-hal positif
Artikel Terkait
Apa Perbedaan Gangguan Jiwa dan Gangguan Mental? Simak Penjelasannya!
Heboh! Menkes Ungkap 32 Juta Warga Indonesia Alami Gangguan Mental, Apa Penyebabnya?
Indonesia Gawat Darurat Mental! Menkes ungkap 32Juta Orang Indonesia Mengalami Gangguan Mental, Kenali Ciri Awal Gangguan Kecemasan
Benarkah Wanita Lebih Mudah Mengalami Depresi? Simak 8 Mitos dan Fakta Seputar Gangguan Mental Ini!
Viral, Judi Online Telah Membuat Seorang Pria di Depok Tinggal di Kuburan, Apakah Judi Online Sebabkan Gangguan Mental?