SuratDokter.com- Conjugate gaze palsy adalah gangguan gerakan mata yang memiliki ciri itama salah satunya adalah dengan ketidakmampuan bola mata untuk bergerak secara bersamaan.l pada suata arah yang sama.
Kondisi ini biasanya terkait dengan kerusakan pada batang otak atau jalur saraf yang mengendalikan pergerakan horizontal maupun vertikal mata.
Baca Juga: Tips Merawat Conjugate Gaze Palsy Setelah Sembuh Agar Tidak Kambuh Lagi
Apa Itu Conjugate Gaze Palsy?
Dalam keadaan normal, kedua mata bergerak bersamaan untuk melihat ke arah yang sama, baik ke kiri, kanan, atas, maupun bawah. Pada pasien dengan conjugate gaze palsy, gerakan simultan tersebut terganggu sehingga pandangan menjadi terbatas pada satu arah tertentu.
Gangguan ini berbeda dengan strabismus (juling), karena pada conjugate gaze palsy masalahnya bukan pada otot mata, melainkan pada sistem saraf pusat yang mengatur koordinasi gerakan bola mata.
Penyebab Conjugate Gaze Palsy
Beberapa kondisi medis yang dapat memicu terjadinya conjugate gaze palsy antara lain:
- Stroke – terutama yang mengenai batang otak.
- Cedera kepala – trauma dapat merusak jalur saraf oculomotor.
- Tumor otak – menekan area pengendali gerakan mata.
- Multiple sclerosis (MS) – penyakit autoimun yang sifatnya merusak mielin di sistem saraf pusat.
- Infeksi atau peradangan otak – misalnya ensefalitis.
Baca Juga: Ciri-Ciri Conjugate Gaze Palsy yang Perlu Dikenali
Gejala yang Perlu Diketahui
Pasien dengan conjugate gaze palsy biasanya menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Mata tidak bisa bergerak ke arah tertentu secara bersamaan.
- Penglihatan ganda (diplopia).
- Kesulitan mengikuti objek bergerak.
- Masalah keseimbangan akibat gangguan penglihatan.
- Kadang disertai gejala neurologis lain seperti kelemahan anggota tubuh atau bicara pelo (tergantung penyebabnya).
Cara Diagnosis
Dokter biasanya melakukan pemeriksaan neurologis dan oftalmologis. Tes yang dapat dilakukan antara lain:
- Pemeriksaan gerakan mata untuk melihat keterbatasan arah pandang.
- MRI atau CT Scan otak guna mendeteksi lesi, stroke, atau tumor.
- Tes darah bila dicurigai adanya infeksi atau gangguan autoimun.
Penanganan Conjugate Gaze Palsy
Perawatan bergantung pada penyebab yang mendasari. Beberapa pendekatan yang umum dilakukan meliputi:
- Terapi medis: pemberian obat untuk stroke, MS, atau infeksi.
- Rehabilitasi visual: latihan mata untuk mengurangi gejala diplopia.
- Operasi atau tindakan intervensi: jika disebabkan oleh tumor atau kelainan struktural otak.
- Terapi suportif: penggunaan kacamata prisma untuk membantu memperbaiki penglihatan ganda.
Baca Juga: Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan Gejala Stroke, Ini Penjelasan Dokter
Conjugate gaze palsy merupakan gangguan kerusakan sistem saraf pusat yang ditandai dengan adanya masalah pada gerakan bola mata. Gejalanya dapat mengganggu kualitas hidup, terutama karena keterbatasan penglihatan dan risiko jatuh.
Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.