SURATDOKTER.com - Tumor teratoma ini berkembang dari sel germinal, yaitu sel reproduksi yang mampu berubah menjadi berbagai jenis jaringan tubuh.
Karena kemampuan ini, teratoma seringkali berisi campuran jaringan seperti rambut, gigi, lemak, bahkan potongan tulang dan otot.
Walaupun terdengar menyeramkan, sebagian besar teratoma bersifat jinak atau tidak ganas. Namun, dalam beberapa kasus, tumor ini bisa berkembang menjadi kanker yang lebih ganas.
Baca Juga: Seorang Wanita Tertembak Panah di Lehernya Namun Berakhir Dengan Operasi Tumor Otak
Jenis dan Lokasi Teratoma
Teratoma terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu teratoma dewasa yang biasanya tidak bersifat kanker, serta teratoma belum matang yang bersifat ganas dan sering ditemukan pada anak-anak. Tumor ini bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh, tergantung lokasi asal sel germinalnya.
Pada wanita, teratoma sering ditemukan di ovarium. Umumnya, jenis ini berupa kista berisi jaringan seperti rambut dan cairan, dan jarang berubah menjadi kanker.
Sementara pada pria, teratoma biasanya muncul di testis, dengan tingkat keganasan yang lebih tinggi dibandingkan pada anak laki-laki. Ada pula jenis yang tumbuh di daerah tulang ekor, dikenal sebagai teratoma sakrokoksigeal, dan lebih sering ditemukan pada bayi perempuan.
Jenis yang paling langka dikenal sebagai fetiform teratoma. Ini adalah kista yang menyerupai janin, meskipun bukan janin yang sebenarnya karena tidak memiliki plasenta atau kantung ketuban. Biasanya ditemukan sebelum anak berusia dua tahun dan sangat jarang terjadi.
Gejala dan Komplikasi
Banyak orang tidak menyadari keberadaan teratoma karena tidak menimbulkan keluhan pada awalnya. Namun, seiring waktu, gejala bisa muncul tergantung pada lokasi tumor. Beberapa gejala umum meliputi nyeri, bengkak, atau perdarahan.
Tes darah kadang menunjukkan peningkatan hormon tertentu seperti BhCG atau AFP.
Pada teratoma ovarium, nyeri perut bawah atau panggul bisa dirasakan, terutama jika ukuran tumor cukup besar dan menekan organ di sekitarnya.
Tanda yang sering muncul pada pria adalah benjolan atau pembesaran pada testis. Sedangkan pada bayi dengan teratoma sakrokoksigeal, benjolan terlihat di sekitar tulang ekor, disertai nyeri, sulit buang air besar, atau kesulitan berjalan.
Baca Juga: Sempat Didiagnosis Keseleo Oleh Dokter, Rupanya Wanita Ini Punya Tumor Kaki yang Besar
Jika tidak ditangani, teratoma dapat menimbulkan komplikasi seperti infeksi, pecahnya tumor, hingga pergeseran organ akibat tekanan dari massa tumor. Pada beberapa kasus langka, jaringan di dalam teratoma bisa berkembang menyerupai jaringan jantung dan menciptakan aktivitas mirip detak jantung.