SURATDOKTER.com - Askariasis merupakan salah satu jenis infeksi parasit yang menyerang saluran pencernaan manusia. Penyebab utamanya adalah cacing gelang Ascaris lumbricoides, yang hidup dan berkembang biak di dalam tubuh manusia.
Infeksi ini umumnya terjadi di daerah dengan sanitasi yang kurang memadai, terutama di wilayah tropis dan subtropis.
Meskipun jarang ditemukan di negara dengan sistem sanitasi yang baik, penyakit ini tetap menjadi masalah kesehatan yang serius di banyak negara berkembang.
Bagaimana Infeksi Terjadi?
Telur cacing A. lumbricoides keluar bersama tinja penderita dan dapat mencemari tanah. Jika tanah ini bersentuhan dengan tangan, makanan, atau air yang kemudian dikonsumsi tanpa dicuci dengan benar, maka telur tersebut bisa masuk ke dalam tubuh manusia.
Setelah tertelan, telur menetas di usus halus dan larvanya menyebar melalui aliran darah menuju paru-paru.
Setelah beberapa waktu, larva berpindah ke tenggorokan dan tertelan kembali hingga akhirnya tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam usus.
Siklus hidup cacing ini memakan waktu sekitar dua hingga tiga bulan. Dalam satu hari, seekor cacing betina dewasa dapat menghasilkan ratusan ribu telur yang keluar melalui tinja, dan jika tidak ditangani, infeksi dapat berlangsung lama dan menyebabkan komplikasi serius.
Gejala yang Mungkin Timbul
Sebagian orang tidak menyadari telah terinfeksi karena gejalanya bisa sangat ringan atau bahkan tidak ada sama sekali.
Namun, jika jumlah cacing cukup banyak, infeksi bisa menimbulkan gangguan kesehatan seperti nyeri perut, mual, muntah, diare, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Anak-anak lebih rentan mengalami masalah ini karena sering bermain di luar dan kurang menjaga kebersihan tangan.
Baca Juga: Benarkah Makan Kelapa Bisa Terinfeksi Cacing Kremi?
Pada tahap awal, ketika larva masih berada di paru-paru, penderita mungkin mengalami batuk, sesak napas, demam ringan, dan gejala mirip infeksi pernapasan.
Hal ini seringkali sulit dibedakan dari penyakit lainnya. Namun, jika sudah mencapai tahap dewasa di usus, cacing-cacing tersebut dapat dilihat secara langsung dalam tinja atau bahkan muntahan.