Baca Juga: Studi Baru Menemukan Pemicu Utama Sindrom Kuku Kuning
4. Keracunan Logam Berat
Paparan logam berat seperti arsenik atau timbal dapat menyebabkan bercak putih pada kuku. Kondisi ini cukup jarang terjadi, tetapi perlu diwaspadai, terutama jika Anda bekerja di lingkungan yang berisiko tinggi terpapar logam berat.
5. Penggunaan Obat Tertentu
Beberapa obat, termasuk obat antijamur oral atau obat kemoterapi, dapat memicu munculnya bercak putih pada kuku. Reaksi ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang seiring pertumbuhan kuku.
6. Penyakit Sistemik
Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, leukonikia dapat menjadi tanda adanya penyakit sistemik seperti diabetes, gagal jantung, sirosis hati, atau psoriasis. Jika bercak putih disertai gejala lain seperti kelemahan, kelelahan, atau perubahan warna kuku, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis.
Cara Mengatasi dan Mencegah Leukonikia
Penanganan leukonikia bergantung pada penyebabnya. Jika bercak putih disebabkan oleh cedera ringan, biasanya bercak akan hilang seiring pertumbuhan kuku dalam waktu beberapa bulan.
Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan:
Menjaga Kebersihan Kuku
Pastikan kuku selalu bersih dan kering untuk mencegah infeksi jamur. Hindari penggunaan produk kimia yang keras pada kuku jika muncul tanda-tanda alergi.
Menggunakan Obat Antijamur
Jika bercak putih disebabkan oleh infeksi jamur, gunakan obat antijamur topikal atau oral sesuai anjuran dokter. Pastikan untuk menyelesaikan pengobatan agar infeksi tidak kambuh.
Menghentikan Penggunaan Produk Penyebab Alergi
Jika produk perawatan kuku menyebabkan alergi, segera hentikan penggunaannya. Pilih produk yang aman dan sesuai dengan kondisi kuku Anda.
Menjaga Pola Hidup Sehat
Konsumsi makanan bergizi yang mengandung protein, zat besi, dan vitamin agar kuku tetap kuat. Selain itu, hindari kebiasaan menggigit kuku atau menggunakan sepatu yang terlalu ketat.
Konsultasi ke Dokter
Jika bercak putih tidak hilang dalam waktu lama atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan dapat berupa biopsi, tes darah, atau kultur jamur untuk mengetahui penyebab pasti dan menentukan pengobatan yang tepat.