penyakit

Seorang Wanita Terkena Gangguan Jantung Namun Malah Dibawa Suaminya ke Psikiater: Begini Perbedaan Panic Attack Dengan Serangan Jantung!

Minggu, 2 Maret 2025 | 16:00 WIB
Ilustrasi seorang wanita terkena serangan jantung

SURATDOKTER.com - Salah satu tantangan dalam dunia medis adalah membedakan gejala yang tampak serupa tetapi memiliki penyebab yang sangat berbeda.

Seorang wanita pernah mengalami hal ini ketika ia merasakan jantungnya sering berdebar-debar tanpa sebab yang jelas.

Saat pertama kali memeriksakan diri ke dokter, ia tidak didiagnosis menderita penyakit jantung karena hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi yang normal.

Namun, karena gejalanya terus muncul, suaminya mengira bahwa ia mengalami gangguan kecemasan dan membawanya ke psikiater.

Hingga suatu hari, saat gejalanya kambuh lagi, ia langsung memberi tahu suaminya. Saat diperiksa, denyut nadinya ternyata sangat cepat, melebihi 200 kali per menit.

Hal ini membuat suaminya segera membawanya ke dokter spesialis jantung. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, akhirnya terungkap bahwa wanita tersebut memang memiliki gangguan jantung.

Kasus ini menunjukkan bahwa beberapa kondisi medis bisa sulit dideteksi jika pemeriksaan dilakukan saat gejala tidak muncul.

Selain itu, kasus ini juga menyoroti bagaimana gejala gangguan jantung bisa disalahartikan sebagai gangguan kecemasan.

Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Panic Attack dengan Anxiety Disorder

Panic Attack dan Serangan Jantung, Apa Bedanya?

Baik panic attack maupun serangan jantung dapat muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala seperti jantung berdebar, nyeri dada, sesak napas, dan pusing.

Meskipun terlihat serupa, keduanya memiliki penyebab yang berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda pula.

Panic attack terjadi karena respons tubuh terhadap stres yang berlebihan. Ketika hormon stres meningkat, tubuh akan bereaksi dengan meningkatkan detak jantung, mempercepat napas, dan memicu sensasi tidak nyaman lainnya. Serangan ini sering muncul dalam situasi yang memicu kecemasan, seperti menghadapi tekanan pekerjaan atau ketakutan tertentu.

Sebaliknya, serangan jantung disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otot jantung. Ketika aliran darah tersumbat, jaringan jantung bisa mengalami kerusakan, yang berpotensi mengancam nyawa. Kondisi ini lebih sering terjadi saat seseorang melakukan aktivitas fisik yang memerlukan tenaga ekstra, seperti olahraga atau pekerjaan berat.

Halaman:

Tags

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB