SURATDOKTER.com - Diabetes adalah kondisi metabolik kronis yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Penyakit ini menyebabkan kadar gula darah meningkat secara signifikan, yang pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan.
Banyak orang memahami bahwa diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kerusakan saraf, dan gangguan ginjal.
Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa diabetes juga dapat menyebabkan masalah pada tangan, salah satunya adalah jari pelatuk, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosing tenosynovitis.
Jari pelatuk bukan hanya sekadar ketidaknyamanan biasa, tetapi juga bisa menjadi salah satu tanda bahwa seseorang mengalami diabetes atau memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol. Lalu, bagaimana hubungan antara diabetes dan kondisi ini?
Memahami Jari Nyangkut
Jari pelatuk terjadi ketika tendon di jari mengalami iritasi, peradangan, atau penebalan, sehingga mengganggu pergerakan jari.
Baca Juga: Trigger Finger, Kondisi Terkuncinya Jari dan Cara Mengatasinya
Akibatnya, jari yang terkena bisa terkunci dalam posisi menekuk dan sulit diluruskan kembali. Jika dipaksakan, jari akan meluruskan kembali dengan gerakan tiba-tiba, menyerupai mekanisme pelatuk senjata, sehingga kondisi ini dikenal sebagai trigger finger atau jari pelatuk.
Kondisi ini bisa menyerang jari mana pun, termasuk ibu jari. Biasanya, jari terasa kaku, nyeri, dan mengalami pembengkakan di area pangkalnya. Dalam beberapa kasus, penderita bahkan merasakan bunyi ‘klik’ atau ‘letupan’ saat jari bergerak.
Hubungan Jari Pelatuk dengan Diabetes
Siapa pun bisa mengalami jari nyangkut, tetapi penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.
Beberapa penelitian menemukan bahwa penderita diabetes memiliki kemungkinan hingga 10% lebih besar mengalami jari pelatuk dibandingkan orang tanpa diabetes.
Meskipun hubungan pasti antara diabetes dan jari pelatuk belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor dapat menjelaskan keterkaitan ini: