Varian Delta menunjukkan tingkat keparahan yang lebih tinggi dibandingkan Alpha, dengan gejala seperti demam, batuk, dan kehilangan kemampuan mengecap. Pada beberapa kasus, infeksi Delta membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.
Baca Juga: Kasus Covid 19 di Jepang Kembali Merebak, Warga Kembali Diminta Pakai Masker
Sementara itu, Omicron lebih cepat menyebar di saluran udara tetapi cenderung menyebabkan gejala yang lebih ringan dibandingkan Delta. Beberapa gejala Omicron meliputi sakit kepala, pegal-pegal, dan sakit tenggorokan.
Varian Eris dan Arcturus juga memiliki perbedaan unik. Eris menyebar dengan cepat tetapi tingkat keparahannya relatif ringan. Gejalanya mencakup pilek, sakit kepala, dan kelelahan ringan hingga berat.
Sedangkan Arcturus, yang banyak ditemukan di India, lebih berisiko bagi mereka yang memiliki komorbid atau gangguan pernapasan. Gejala Arcturus meliputi sakit kepala, nyeri otot, dan demam.
HMPV dan COVID-19: Serupa tetapi Berbeda
Meskipun HMPV dan COVID-19 memiliki beberapa kesamaan dalam hal gejala seperti batuk, pilek, dan demam, ada perbedaan signifikan dalam tingkat penyebaran dan keparahan.
HMPV cenderung lebih ringan dan jarang menyebabkan komplikasi serius, terutama pada individu yang sehat.
Sebaliknya, beberapa varian COVID-19 seperti Delta dan Alpha memiliki risiko keparahan yang lebih tinggi, terutama pada kelompok rentan.
Kesimpulannya, meskipun HMPV bukan virus baru, kesadaran akan pola hidup sehat tetap menjadi kunci pencegahan. Pemerintah dan pakar kesehatan terus mengingatkan masyarakat untuk tidak panik tetapi tetap waspada, terutama bagi kelompok yang rentan.
Dengan memahami perbedaan antara HMPV dan COVID-19, masyarakat dapat mengambil langkah yang tepat untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitarnya.***