SURATDOKTER.com - Sakit cacar, baik itu cacar air (varicella) maupun cacar monyet (monkeypox), sering kali diselimuti oleh berbagai mitos yang menyebabkan kesalahpahaman di masyarakat.
Salah satu mitos yang paling umum adalah larangan untuk mandi saat menderita cacar.
Artikel ini akan membahas apakah larangan tersebut merupakan mitos atau fakta berdasarkan pandangan medis dan bukti ilmiah.
Asal Usul Mitos
Larangan mandi saat sakit cacar kemungkinan besar berasal dari kekhawatiran bahwa air bisa memperparah ruam dan lecet yang disebabkan oleh virus cacar.
Dalam budaya tertentu, ada juga kepercayaan bahwa air dapat memperburuk kondisi kesehatan atau memperlama proses penyembuhan.
Namun, dari sudut pandang medis, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa mandi dapat memperburuk kondisi cacar.
Berikut adalah beberapa alasan medis mengapa mandi justru dianjurkan:
Baca Juga: Benarkah Cacar Air Penyakit Sekali Seumur Hidup? Ini Faktanya!
1. Kebersihan Kulit
Mandi membantu menjaga kebersihan kulit dan mencegah infeksi sekunder dari bakteri yang bisa memperparah luka atau lecet akibat cacar.
2. Pengurangan Gatal
Air yang hangat dapat membantu meredakan rasa gatal yang sering kali menyertai cacar.
Menggunakan oatmeal bath atau larutan kalamin dalam air mandi juga bisa memberikan efek menenangkan pada kulit yang teriritasi.
3. Kesehatan Mental
Mandi dapat membantu pasien merasa lebih segar dan bersih, yang dapat meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Baca Juga: Benarkah Cacar Air dapat Sembuh dengan Tumbuhan Ciplukan? Simak Selengkapnya Disini!
Cara Mandi yang Dianjurkan
Walaupun mandi tidak dilarang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah iritasi atau infeksi lebih lanjut: