Komplikasi Talasemia
Komplikasi yang bisa terjadi pada pasien talasemia adalah:
- Kelebihan zat besi, bisa karena penyakitnya itu sendiri atau karena sering transfusi darah. Kelebihan zat besi bisa berdampak pada kerusakan jantung, hati, sistem endokrin, termasuk kelenjar penghasil hormon di seluruh tubuh.
- Infeksi, penderita talasemia rentan akan infeksi terutama jika limpanya sudah diangkat.
- Kelainan bentuk tulang, terjadi pada talasemia berat karena tulang sumsumnya membesar sehingga menyebabkan tulang melebar, dan membuat tulang tipis dan rapuh sehingga ada kemungkinan patah tulang. Struktur tulang juga menjadi tidak normal terutama pada bagian wajah dan tengkorak.
- Limpa membesar, limpa berfungsi untuk menyaring bahan yang tidak diperlukan oleh tubuh (seperti membuang sel darah yang tua atau rusak) dan melawan infeksi. Pada talasemia, sel darah biasanya rusak sehingga membuat limpa bekerja berat dan akhirnya membesar.
- Melambatnya tingkat pertumbuhan, anemia dapat menghambat pertumbuhan dan menunda pubertas.
- Gagal jantung, biasanya terjadi pada kasus talasemia berat.
Pencegahan dan Penanganan Talasemia
Jika pasien terkena talasemia ringan umumnya tidak memerlukan pengobatan namun untuk penderita talasemia yang parah akan membutuhkan transfusi darah secara rutin atau teratur.
Umumnya talasemia tidak bisa dicegah karena merupakan mutasi genetik bawaaan.
Baca Juga: Faktor Genetik Salah Satu Penyebab Penyakit Asam Urat, Ini Cara Mengobatinya
Namun jika Anda adalah pembawa talasemia sebelum memiliki anak bisa berkonsultasi dengan dokter, karena kini ada reproduksi berbantuan yang bisa menyaring embrio pada tahap awal dikomunikasikan dengan fertilisasi in vitro.
Hal ini memberikan peluang bagi pembawa talasemia untuk bisa memiliki bayi yang sehat. ***