penyakit

Ribuan Anak di Indonesia Alami Talasemia Setiap Tahunnya! Kenali Gejala, Penyebab, Faktor Risikonya

Selasa, 14 Mei 2024 | 09:50 WIB
Foto ibu dan anak di kamar rumah sakit (Freepik)

SURATDOKTER.com - Talasemia, sebuah kelainan darah yang menghantui jutaan orang di seluruh dunia, juga memiliki dampak signifikan di Indonesia.

Negara ini termasuk dalam “sabuk talasemia,” dengan prevalensi pembawa sifat talasemia mencapai 3-8% dari total populasi. 

Diperkirakan setiap tahun ada sekitar 5.520.000 kasus bayi yang lahir dengan talasemia di Indonesia.

Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang penyakit ini dan bagaimana kita dapat menghadapinya. 

Apa itu Talasemia? 

Talasemia adalah kelainan darah genetik yang terjadi ketika tubuh kita membuat bentuk hemoglobin yang tidak normal. Hemoglobin adalah molekul protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen. 

Baca Juga: Benarkah Sarung Bantal Kotor Bisa Memicu Timbulnya Jerawat? Ini Penjelasannya!

Gangguan pada hemoglobin dapat menyebabkan kerusakan berlebihan pada sel darah merah, sehingga terjadi anemia.

Anemia adalah kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang normal dan sehat. Sehingga penderita talasemia wajib melakukan tranfusi darah seumur hidup.

Penyebab Talasemia

Penyebab utama talasemia adalah mutasi pada DNA sel yang menghasilkan hemoglobin.  

Jenis-Jenis Talasemia 

Alfa-thalassemia:

  • Terkait dengan empat gen yang terlibat dalam pembentukan rantai alfa hemoglobin.
  • Tingkat keparahan tergantung pada jumlah mutasi gen yang diwarisi dari orang tua.
  • Gejala bisa ringan hingga parah, tergantung pada jumlah gen yang bermutasi.
  • Mewarisi empat gen yang bermutasi jarang terjadi dan dapat mengakibatkan lahir mati. 

Beta-thalassemia:

  • Terkait dengan dua gen yang terlibat dalam pembentukan rantai beta hemoglobin.
  • Gejala bisa ringan hingga parah.
  • Bayi dengan dua gen beta hemoglobin biasanya terlihat sehat saat lahir, tetapi tanda dan gejala muncul dalam dua tahun pertama kehidupan

Baca Juga: Anti Darah Tinggi! Konsumsi 8 Makanan Ini Sebagai Pencegahan Maupun Solusi Tensi Naik!

Faktor Risiko dan Pencegahan

Faktor risiko: Riwayat keluarga talasemia meningkatkan risiko. Tes genetik pra-pernikahan disarankan untuk mengetahui risiko memiliki bayi dengan talasemia.

Pencegahan: Hindari makanan, minuman, atau suplemen tinggi zat besi. Pilih menu makanan kaya kalsium, vitamin D, dan asam folat.

Baca Juga: Lebah Serang Tentara Israel, Kenali Bahaya Sengatan Lebah Jika Tidak Segera Ditangani

Pengobatan Talasemia

Transfusi darah: Dilakukan secara teratur untuk mengobati dan mencegah anemia.

Halaman:

Tags

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB