SURATDOKTER.COM - Mengenali gejala stroke dan mencari pengobatan dengan cepat dapat memberikan hasil yang lebih baik.
Gejala dapat muncul tanpa peringatan dan mungkin termasuk wajah terkulai, kelemahan atau kelumpuhan, dan bicara tidak jelas.
Apa itu stroke?
Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan mengeluarkan darah, atau ketika ada penyumbatan pada suplai darah ke otak. Pecahnya atau penyumbatan mencegah darah dan oksigen mencapai jaringan otak.
Baca Juga: Stroke Ternyata Bisa Menyerang Anak Muda, Berikut Ini Cara Mencegahnya!
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), stroke adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Setiap tahunnya, lebih dari 795.000 orang Amerika menderita stroke.
Tanpa oksigen, sel-sel dan jaringan otak menjadi rusak dan mulai mati dalam hitungan menit.
Ada tiga jenis utama stroke:
Serangan iskemik transien (TIA) melibatkan bekuan darah yang biasanya hilang dengan sendirinya.
Stroke iskemik melibatkan penyumbatan yang disebabkan oleh gumpalan atau plak di arteri. Gejala dan komplikasi stroke iskemik dapat berlangsung lebih lama dibandingkan TIA, atau mungkin menjadi permanen.
Stroke hemoragik disebabkan oleh pecah atau bocornya pembuluh darah yang merembes ke otak.
Baca Juga: Waspada! Mata Kabur dan Badan Mati Rasa Ketika Bangun Pagi Bisa Jadi Gejala Stroke
Gejala stroke
Hilangnya aliran darah ke otak merusak jaringan di dalam otak. Gejala stroke muncul di bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak.
Semakin cepat seseorang yang terkena stroke mendapat perawatan, semakin baik kemungkinan hasilnya. Oleh karena itu, mengetahui tanda-tanda stroke sangatlah membantu agar Anda dapat bertindak cepat.
Gejala stroke bisa meliputi:
- kelumpuhan
- mati rasa atau kelemahan pada lengan, wajah, dan tungkai, terutama pada satu sisi tubuh
- kesulitan berbicara atau memahami orang lain
- cadel
- kebingungan, disorientasi, atau kurang tanggap
- perubahan perilaku mendadak, terutama peningkatan agitasi
- masalah penglihatan, seperti kesulitan melihat pada salah satu atau kedua mata dengan
- penglihatan menjadi hitam atau kabur, atau penglihatan ganda
- kesulitan berjalan
- kehilangan keseimbangan atau koordinasi
- pusing
- sakit kepala parah dan tiba-tiba yang penyebabnya tidak diketahui
- kejang
- mual atau muntah
Stroke memerlukan perhatian medis segera. Jika Anda merasa Anda atau orang lain terkena stroke, segera hubungi 911 atau layanan darurat setempat.
Perawatan yang tepat adalah kunci untuk mencegah hasil berikut:
- kerusakan otak
- kecacatan jangka panjang
- kematian
Sebaiknya berhati-hatilah saat menghadapi stroke, jadi jangan takut untuk mencari pertolongan medis darurat jika Anda merasa mengenali tanda-tanda stroke.
Baca Juga: Aktivitas Fisik Tidak Sama dengan Olahraga, Apa Sih Bedanya?
Apa penyebab stroke?
Penyebab stroke tergantung pada jenis strokenya. Stroke terbagi dalam tiga kategori utama:
- serangan iskemik sementara (TIA)
- stroke iskemik
- stroke hemoragik
Kategori-kategori ini selanjutnya dapat dipecah menjadi jenis-jenis stroke lainnya, antara lain:
stroke emboli
stroke trombotik
stroke intraserebral
stroke subarachnoid
Baca Juga: Rekomendasi 5 Aktivitas Fisik Mudah, Jaga Tubuh Tetap Bugar dan Stabilkan Mood
Cara mencegah stroke
Perubahan gaya hidup tidak bisa mencegah semua stroke. Namun banyak dari perubahan ini dapat membuat perbedaan radikal dalam menurunkan risiko stroke.
Perubahan tersebut antara lain sebagai berikut:
Berhenti merokok. Jika Anda merokok, berhenti sekarang akan menurunkan risiko stroke. Anda dapat menghubungi dokter Anda untuk membuat rencana berhenti.
Batasi penggunaan alkohol. Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak dapat meningkatkan tekanan darah, yang pada gilirannya meningkatkan risiko stroke. Jika mengurangi asupan Anda sulit, hubungi dokter Anda untuk mendapatkan bantuan.
Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Gejala Osteomielitis dan Cara Mengobatinya
Pertahankan berat badan yang moderat. Kelebihan berat badan dan obesitas meningkatkan risiko stroke. Untuk membantu mengatur berat badan Anda, makanlah makanan yang seimbang dan tetap aktif secara fisik lebih sering. Kedua langkah tersebut juga dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol.
Melakukan pemeriksaan rutin. Bicarakan dengan dokter Anda tentang seberapa sering Anda perlu melakukan pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan kondisi apa pun yang mungkin Anda alami. Mereka juga dapat mendukung Anda dalam melakukan perubahan gaya hidup ini dan menawarkan panduan. ***