SURATDOKTER.com - Radang tenggorokan adalah gangguan yang dapat menimbulkan rasa sakit dan gatal pada tenggorokan, terutama saat menelan.
Gangguan ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, seperti pilek atau flu.
Namun, dalam beberapa kasus, radang tenggorokan dapat disebabkan oleh bakteri, yang memerlukan pengobatan dengan antibiotik.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang radang tenggorokan, termasuk faktor risiko, gejala, pengobatan, dan pencegahannya.
Pengertian Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan adalah kondisi kesehatan yang dicirikan oleh peradangan di tenggorokan.
Ketika seseorang mengalami radang tenggorokan, mereka mungkin merasakan nyeri dan ketidaknyamanan di tenggorokan, terutama saat menelan makanan atau minuman.
Radang tenggorokan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus dan bakteri, alergi, serta paparan iritasi kimia.
Baca Juga: Punya Masalah Lambung? Coba Perhatikan Tips Berikut
Faktor Risiko Radang Tenggorokan
Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami radang tenggorokan, antara lain:
- Usia: Anak-anak dengan usia antara 3 hingga 15 tahun lebih rentan mengalami radang tenggorokan akibat infeksi bakteri.
- Paparan Asap Rokok: Merokok atau terpapar asap rokok dapat mengiritasi tenggorokan dan meningkatkan risiko radang tenggorokan.
- Alergi: Reaksi alergi terhadap serbuk sari, debu, atau bulu hewan peliharaan dapat memicu radang tenggorokan.
- Paparan Iritasi Kimia: Paparan terhadap iritasi kimia, seperti asap pembakaran atau bahan kimia rumah tangga, dapat menyebabkan radang tenggorokan.
- Sistem Imunitas yang Lemah: Orang dengan sistem imunitas tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau diabetes, lebih rentan terhadap infeksi yang dapat menyebabkan radang tenggorokan.
Penyebab Radang Tenggorokan
Infeksi virus merupakan penyebab paling sering terjadi pada radang tenggorokan. Virus-virus seperti yang menyebabkan pilek, flu, cacar air, influenza, campak, dan mononukleosis dapat menyebabkan rasa sakit dan peradangan pada tenggorokan.
Selain infeksi virus, beberapa penyebab lain dari radang tenggorokan meliputi:
- Alergi: Alergi terhadap serbuk sari atau alergi musiman dapat memicu peradangan pada tenggorokan.
- Penyakit Asam Lambung (GERD): Naiknya asam lambung dari perut ke tenggorokan dapat menyebabkan iritasi dan radang tenggorokan.
- Iritasi oleh Alkohol dan Rokok: Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan atau merokok dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan radang.
- Udara Kering: Udara yang kering dapat mengeringkan tenggorokan dan menyebabkan radang.
- Ketegangan Otot Tenggorokan: Teriakan atau berbicara terlalu lama dapat menyebabkan ketegangan otot tenggorokan.
- Penyakit Tumor: Tumor yang mengandung kanker pada tenggorokan atau lidah juga dapat menjadi penyebab radang tenggorokan.
Baca Juga: Mengatasi Polusi Udara, Jokowi Perintahkan WFH di Jakarta
Gejala Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan dapat menyebabkan berbagai gejala yang mencakup:
- Nyeri Tenggorokan: Rasa sakit atau ketidaknyamanan pada tenggorokan, terutama saat menelan.
- Gatal Tenggorokan: Perasaan gatal atau terasa ada yang mengganjal di tenggorokan.
- Hidung Beringus: Produksi lendir berlebihan dari hidung.
- Sering Bersin: Sering bersin atau merasa ingin bersin.
- Kerap Merasa Mual: Sensasi mual atau perut kembung.
- Demam: Kenaikan suhu tubuh yang disertai demam.
- Kelelahan: Merasa lelah atau lesu.
- Nyeri pada Otot: Nyeri pada otot di sekitar leher atau bahu.
- Batuk: Batuk kering atau berdahak.
Pengobatan Radang Tenggorokan
Pengobatan radang tenggorokan tergantung pada penyebabnya. Jika radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus, seperti pilek atau flu, biasanya tidak diperlukan pengobatan medis khusus. Gejala biasanya akan mereda dengan sendirinya dalam waktu lima hingga tujuh hari.