• Senin, 22 Desember 2025

Mana yang Lebih Berbahaya: Lalat Hijau atau Lalat Daging?

Photo Author
- Jumat, 26 September 2025 | 15:51 WIB
Tipe lalat mana yang lebih berbahaya bagi kesehatan?
Tipe lalat mana yang lebih berbahaya bagi kesehatan?

SURATDOKTER.comLalat sering dianggap serangga yang mengganggu, terutama bagi para pedagang makanan. Selain mengotori tampilan, lalat juga membawa risiko kesehatan yang serius.

Dua jenis lalat yang paling sering menjadi perbincangan adalah lalat hijau dan lalat daging. Keduanya memang terlihat mirip, tetapi cara berkembang biak dan potensi bahayanya sedikit berbeda.

Baca Juga: 3 Bahaya Lalat Buah yang Harus Kamu Tahu, Berikut Cara Membasminya

Lalat Hijau dan Kebiasaannya

Lalat hijau (Chrysomya spp.) memiliki ciri khas tubuh mengilap dengan warna hijau metalik. Jenis ini dikenal luas sebagai pemakan bangkai dan sering ditemukan di lingkungan yang kotor.

  • Reproduksi: lalat hijau betina biasanya bertelur di atas bahan organik busuk, luka terbuka, atau makanan yang terkontaminasi.
  • Waktu menetas: telur dapat menetas hanya dalam hitungan jam, berubah menjadi larva (belatung) yang aktif memakan jaringan organik.
  • Risiko kesehatan: telur atau larva lalat hijau bisa masuk ke makanan dan menyebabkan infeksi, salah satunya dikenal sebagai miasis, yaitu kondisi ketika larva hidup di jaringan manusia atau hewan.

Lalat Daging dan Keunikannya

Berbeda dengan lalat hijau, lalat daging (Sarcophaga spp.) memiliki tubuh berwarna abu-abu dengan garis-garis hitam di punggungnya. Jenis ini sering disebut “lalat kayu” oleh sebagian orang.

  • Reproduksi: lalat daging termasuk kategori larvipar, artinya tidak lagi bertelur, melainkan langsung melahirkan larva hidup.
  • Kebiasaan: lalat daging sering ditemukan di sampah, kotoran, dan daging busuk.
  • Risiko kesehatan: karena larva sudah dalam bentuk belatung hidup, kontaminasi ke makanan dapat terjadi lebih cepat. Jika belatung ini ikut tertelan, risiko keracunan makanan dan infeksi usus bisa meningkat.

Lalat Rumah, Sang “Tetangga Dekat”

Selain kedua jenis tersebut, lalat rumah (Musca domestica) juga kerap menjadi sumber masalah. Walaupun bentuknya sederhana, lalat rumah tetap mampu menyebarkan penyakit karena sering hinggap pada kotoran, lalu berpindah ke makanan manusia.

  • Reproduksi: masih sama dengan lalat hijau, yaitu bertelur.
  • Potensi penyakit: lalat rumah membawa ratusan jenis bakteri dan virus yang dapat memicu diare, kolera, disentri, tifus, hingga keracunan makanan.

Baca Juga: Gunakan Warna Kuning Untuk Mengusir Lalat: Ini Dia Caranya!

Benarkah Lalat Daging Lebih Berbahaya?

Ada anggapan di masyarakat bahwa lalat daging lebih berbahaya daripada lalat hijau, karena perutnya dapat mengeluarkan belatung hidup. Sementara lalat hijau hanya mengeluarkan telur. Secara biologis, anggapan ini memang ada benarnya:

  • Lalat hijau → bertelur → menetas jadi belatung dalam beberapa jam.
  • Lalat daging → langsung melahirkan belatung hidup.

Namun, dari segi kesehatan, keduanya sama-sama berbahaya. Lalat hijau maupun lalat daging bisa menularkan penyakit serius melalui makanan yang mereka hinggapi.

Perbedaan utama hanya pada kecepatan kontaminasi: lalat daging lebih cepat karena belatung langsung siap hidup, sementara lalat hijau membutuhkan waktu singkat untuk menetas.

Pencegahan dan Langkah Waspada

Daripada membandingkan mana yang lebih berbahaya, hal yang paling penting adalah mencegah lalat mendekati makanan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Menutup makanan dengan tudung saji atau wadah tertutup rapat.
  2. Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk membuang sampah setiap hari.
  3. Menggunakan perangkap lalat atau lampu ultraviolet khusus serangga.
  4. Menjaga ventilasi dan pencahayaan agar area dagangan atau dapur tidak lembap.
  5. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan atau mengolah bahan makanan.

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Minuman yang Kemasukan Lalat Aman Dikonsumsi?

Baik lalat hijau maupun lalat daging sama-sama membawa risiko kesehatan. Lalat hijau bertelur yang cepat menetas, sedangkan lalat daging langsung melahirkan larva hidup.

Perbedaan ini sering menimbulkan anggapan bahwa lalat daging lebih berbahaya. Namun, dari sisi medis, semua jenis lalat yang hinggap di makanan memiliki potensi menularkan penyakit. Oleh karena itu, kebersihan lingkungan dan makanan tetap menjadi kunci utama untuk mencegah dampak buruknya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: WHO, CDC

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X