SURATDOKTER.com - Banyak orang yang tubuhnya tampak kurus tetapi memiliki perut yang menonjol. Kondisi ini sering membuat cemas dan menimbulkan pertanyaan: apakah perut buncit pada tubuh kurus bisa menjadi tanda cacingan?
Mengapa Cacingan Bisa Membuat Perut Buncit
Infeksi cacing, terutama pada anak-anak, memang bisa menyebabkan perut tampak buncit meski tubuh terlihat kurus. Hal ini terjadi karena cacing yang hidup di usus mengganggu penyerapan nutrisi.
Protein, zat besi, dan vitamin yang seharusnya digunakan tubuh untuk tumbuh malah diambil oleh cacing.
Baca Juga: Balita di Seluma Keluarkan Cacing dari Mulut dan Hidung, Kakak Juga Alami Hal Serupa
Akibatnya, otot tubuh tidak berkembang baik, berat badan sulit naik, dan perut terlihat membesar akibat penumpukan gas, cairan, atau bahkan gumpalan cacing itu sendiri.
Jenis cacing yang sering menyebabkan gejala ini antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang, dan cacing pita. Infeksi dapat terjadi ketika telur atau larva cacing masuk ke tubuh melalui makanan, minuman, atau tangan yang kotor.
Gejala Lain yang Menyertai
Perut buncit saja tidak selalu menandakan cacingan. Ada beberapa tanda tambahan yang bisa memperkuat dugaan, antara lain:
- Berat badan sulit naik meski nafsu makan ada.
- Anak atau orang dewasa sering terlihat lelah dan pucat.
- Gatal di sekitar anus, terutama malam hari.
- Diare atau sakit perut berulang.
- Mual, muntah, atau perut kembung.
- Kadang ditemukan cacing di feses.
Jika gejala-gejala ini muncul bersamaan dengan kondisi tubuh kurus namun perut buncit, kemungkinan besar ada infeksi cacing yang perlu segera ditangani.
Apakah Hanya Cacingan yang Bisa Menyebabkan?
Kondisi kurus dengan perut buncit tidak selalu berarti cacingan. Ada beberapa penyebab lain yang perlu dipertimbangkan, misalnya:
- Malnutrisi: kekurangan gizi dapat membuat otot menyusut sementara perut tetap membesar.
- Penyakit hati: gangguan fungsi hati bisa menyebabkan penumpukan cairan di perut.
- Masalah pencernaan kronis: intoleransi makanan atau infeksi saluran cerna juga dapat membuat perut tampak menonjol.
Karena itu, pemeriksaan medis sangat penting untuk memastikan penyebabnya.
Cara Mengatasi dan Mencegah
Jika dokter mendiagnosis cacingan, pengobatan utama adalah pemberian obat cacing seperti albendazol atau mebendazol. Obat ini biasanya diberikan dalam dosis tunggal dan aman untuk anak maupun dewasa. Pada kasus berat, pengobatan dapat diulang sesuai anjuran dokter.
Namun, pengobatan saja tidak cukup tanpa pencegahan. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah:
- Membiasakan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah ke toilet.
- Memasak makanan hingga matang, terutama sayuran dan daging.
- Menjaga kebersihan kuku dengan rutin memotongnya.
- Meminum obat cacing secara berkala setiap 6 bulan, terutama pada anak-anak.
- Menjaga sanitasi lingkungan agar tidak tercemar kotoran manusia.
Pentingnya Waspada Sejak Dini
Kurus dengan perut buncit sebaiknya tidak dianggap hal biasa. Pada anak-anak, kondisi ini bisa memengaruhi pertumbuhan, konsentrasi belajar, hingga daya tahan tubuh. Pada orang dewasa, cacingan dapat menurunkan produktivitas karena tubuh mudah lelah dan rentan sakit.
Artikel Terkait
Cacingan Pada Anak Menjadi Sebab Stunting, Benarkah?
Mengenal Penyakit Cacingan. Apa Ciri-cirinya dan Bagaimana Cara Mengobatinya?
Bukan cuma Anak-anak, Orang Dewasa juga bisa Cacingan! Mengenal Gajala Cacingan pada Orang Dewasa dan Cara Mencegahnya!
Tinggal di Kota, Kok Masih Cacingan? Ini Penyebabnya!
Fakta Kesehatan di Balik Kasus Raya, Balita Sukabumi yang Meninggal karena Cacingan Akut