Beberapa jenis jamur dari kelompok dermatophytes yang seringkali menjadi penyebab tinea pedis adalah Tricophyton rubrum, Tricophyton interdigitale, dan Epidermophyton floccosum.
Ada empat jenis jamur lainnya yang dapat menyebabkan kutu air, yaitu Hiperkeratosis kronis, yang disebabkan oleh infeksi jamur Trichophyton rubrum.
Ini ditandai dengan pola lesi khas yang menyebabkan sisik dan penebalan pada telapak kaki.
Lalu, ada Intertriginosa kronis, ditandai dengan sisik, eritema, dan erosi kulit. Kemudian, Ulseratif akut, yang sering disebabkan oleh T. mentagrophytes var. Interdigitale.
Jenis ini biasanya ditandai dengan lepuhan berisi cairan di ruang antar jari kaki. Dan Vesikobulosa, yang menyebabkan kantung berongga (bula) pada lapisan kulit di area telapak kaki.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kutu air, antara lain:
- Aktivitas di tempat umum tanpa menggunakan alas kaki, seperti kolam renang umum atau kamar mandi umum.
- Kondisi kaki yang cenderung berkeringat.
- Adanya luka pada kulit atau kuku kaki.
- Berbagi barang pribadi seperti kaus kaki, sepatu, atau handuk dengan orang yang mengidap kutu air.
- Mengenakan kaus kaki yang lembab.
- Kebiasaan jarang mengganti kaus kaki.
Meskipun kutu air dapat menyerang individu dari berbagai usia dan jenis kelamin, kondisi ini lebih sering dialami oleh individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes atau HIV/AIDS.
Gejala Kutu Air
Gejala kutu air biasanya dimulai dari sela-sela jari kaki dan dapat menyebar ke bagian lain dari kulit kaki, termasuk kuku, telapak kaki, punggung kaki, dan samping kaki.
Artikel Terkait
Waspada Kutu Air saat Memasuki Musim Hujan dengan Kelembaban Tinggi