SURATDOKTER.com - Folikulitis merupakan kondisi saat folikel rambut sedang mengalami peradangan. Folikel rambut adalah tempat tumbuhnya rambut, berupa lubang kecil yang sering kali terdapat di kulit kepala.
Kondisi tersebut pada umumnya disebabkan karena infeksi bakteri atau jamur. Berkembangnya folikulitis tersebut dimulai ketika muncul benjolan merah kecil seperti jerawat di sekitar folikel rambut.
Setelah itu, benjolan tersebut akan semakin besar dan membengkak sehingga terasa gatal dan perih. yuk, mengenal folikulitis, peradangan pada kulit akibat sering mencabuti bulu ketiak.
Infeksi tersebut dapat menyebar dan berubah menjadi luka yang berkerak sehingga lama akan sembuh jika tidak segera ditangani. Folikulitis ringan biasanya dapat sembuh dalam beberapa hari dengan perawatan yang sederhana.
Namun, infeksi tersebut dapat menyebabkan kerontokan rambut secara permanen serta jaringan parut dalam kasus yang cukup parah.
Penyebab dari Folikulitis
Pada umumnya, folikulitis disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus (staph) yang terjadi pada folikel rambut. Infeksi virus dan jamur pada rambut tersebut akan tumbuh ke dalam dan juga dapat mengakibatkan folikulitis. Terdapat beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hingga memperparah kondisi folikulitis yaitu seperti dermatitis, jerawat, dan luka bekas kecelakaan atau operasi.
Folikulitis terdiri dari beberapa jenis. Setiap jenisnya memiliki penampilan, gejala, serta penyebabnya sendiri. Jenis-jenis folikulitis antara lain sebagai berikut::
1. Staphylococcus aureus folliculitis
Infeksi folikel rambut yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus tersebut merupakan salah satu penyebab paling umum dari folikulitis. Tipe ini ditandai dengan munculnya jerawat kecil berwarna merah atau putih yang di dalamnya berisi nanah
2. Pseudomonas aeruginosa folikulitis
Tipe folikulitis ini disebabkan oleh bakteri yang tumbuh subur di air panas. Gejalanya yang muncul berupa ruam hingga terasa gatal. Pseudomonas aeruginosa folikulitis pada umumnya berlangsung selama satu hingga dua hari dan biasanya akan memudar dengan sendirinya.
3. Malassezia folliculitis
Malassezia merupakan salah satu jenis jamur yang biasa ditemukan di bagian kulit. Pada saat Malassezia masuk ke folikel rambut, jamur tersebut dapat menyebabkan jerawat yang terasa gatal.
Tipe folikulitis yang satu ini pada umumnya menyerang di bagian dada hingga bagian atas dan punggung. Gejala tersebut dapat memburuk ketika keringat muncul.
4. Pseudofolliculitis barbae
Folikulitis jenis ini sering disebabkan oleh pisau cukur dan pada umumnya sering muncul di area janggut. Setelah rambut janggut tersebut dipotong dengan pisau cukur, ujung yang dipangkas dengan tajam akan dapat kembali ke kulit serta menyebabkan iritasi.
5. Sycosis barbae
Sycosis barbae merupakan bentuk folikulitis yang disebabkan oleh proses pencukuran sehingga dapat berpotensi menimbulkan bekas luka. Kondisi tersebut ditandai dengan infeksi folikel rambut sehingga dapat menghasilkan pustula merah besar.
6. Gram-negative folliculitis
Pemakaian antibiotik yang berkepanjangan untuk mengobati jerawat dapat menjadi penyebab jenis folikulitis ini. Seiring berjalannya waktu, bakteri yang menjadi resisten tersebut tumbuh dan berkembang biak. Hingga pada akhirnya, gram-negative folliculitis justru dapat menyebabkan jerawat akan semakin parah.
Artikel Terkait
Pengalaman Menggunakan Ketokonazole, Apakah Bisa Menghilangkan Jamur Pada Kulit?
Benarkah Tidak Pakai Celana Dalam Baik untuk Kesehatan Kulit?
Pakai Bra atau Tidak Saat Tidur, Mana yang Lebih Sehat buat Kulit?
Cara Menggunakan Hydrocortisone yang Dapat Mengurangi Peradangan Pada Kulit
Kamu Wajib Paham Tentang Perawatan Kulit Skin Booster