Jika menstruasi terjadi lebih sering dari tiga minggu sekali atau tidak muncul selama lebih dari tiga bulan, penting untuk memeriksakannya ke dokter.
Beberapa faktor seperti ketidakseimbangan hormon, gangguan makan, perubahan berat badan yang drastis, atau kondisi medis tertentu seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) bisa memengaruhi keteraturan siklus haid.
Baca Juga: Nyeri Haid Hebat? Bisa Jadi Indikasi Menstruasi Retrograde: Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Nyeri Haid, Apakah Normal?
Rasa kram ringan saat haid adalah hal yang wajar. Nyeri ini disebabkan oleh kontraksi otot rahim saat meluruhkan lapisannya.
Namun, jika rasa sakit sangat hebat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, tidak berkurang dengan obat pereda nyeri, atau menyebabkan absen dari sekolah, maka kondisi ini perlu dikonsultasikan dengan tenaga medis.
Nyeri yang berlebihan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus.
Berapa Lama dan Seberapa Banyak Darah yang Keluar?
Durasi menstruasi pada remaja biasanya berlangsung antara dua hingga tujuh hari. Dalam sehari, penggunaan pembalut atau tampon berkisar antara tiga hingga enam buah.
Jika darah yang keluar sangat banyak hingga harus mengganti pembalut setiap satu hingga dua jam, atau haid berlangsung lebih dari tujuh hari, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.
Selain itu, jika sering terjadi kebocoran, muncul gumpalan darah yang besar, atau menyebabkan anemia, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Darah Menstruasi Kamu Bisa Jadi Bahaya Loh! Kenali Warna Darah Menstruasi Normal Sebelum Terlambat
Menjaga Kebersihan Saat Menstruasi
Menjaga kebersihan diri selama menstruasi sangat penting untuk mencegah infeksi dan mengurangi bau tidak sedap.
Pembalut atau tampon perlu diganti setiap empat hingga enam jam sekali, atau lebih sering jika darah yang keluar cukup banyak.