Selain itu pengobatan ini tidak boleh dilakukan pada wanita hamil, yang memiliki alergi logam, memakai alat pacu jantung, pasien kanker, diabetes, tekanan darah tidak stabil, autoimun, epilepsi, gangguan pigmentasi, lupus, keloid, herpes, exim, dan pasien yang alergi terhadap lidokain.
Manfaat dari Perawatan Plasma Lifting
Setiap perawatan area yang telah ditangani oleh muatan plasma akan ditarik kembali dengan sel-sel kulit yang menarik menjadi lebih dekat.
Fungsi utama dari treatment ini adalah mengencangkan kulit, mengurangi kantung mata, menghilangkan garis samar atau kerutan, bahkan menghilangkan flex hitam.
Hasil pengobatan fibroblast juga dipengaruhi oleh usia, jenis kulit, seberapa banyak kendurannya hingga seberapa cepat penyembuhan alami tiap-tiap orang.
Namun biasanya diperkukan sekitar 10 minggu sampai akhirnya proses penyembuhan alami ini selesai. Biasanya cukup 1 sampai 3kali perawatan per area membuat orang puas akan hasilnya.
Treatmen kecantikan ini diklaim memiliki hasil yang lebih bertahan lama dibandingkan dengan hasil pemakaian botok, yaitu bisa bertahan selama 3 tahun.
Baca Juga: Pengertian, Efek Samping dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Pasca Hemodialisa
Apakah Treatmen Plasma Mengangkat Beresiko?
Penggunaan plasma pen sendiri sebenarnya tidak memiliki sistem untuk kontrol atau konsistensi sehingga penggunaannya benar-benar bergantung pada operator yang bekerjanya.
Plasma pen sendiri belum ada yang memiliki FDA proof dan belum ada studi klinis yang mendukung penggunaannya.
Perawatan ini juga memiliki risiko yaitu bisa menyebabkan hiperpigmentasi bahkan hipopigmentasi juga bisa menimbulkan scar atau bekas luka.
Perlakuan ini lebih beresiko terhadap klien yang memiliki kulit tipis atau juga kulit yang berwarna gelap.
Ketebalan kulit manusia sendiri biasanya sangat tipis berkisar 0.3mm - 2.6mm, sehingga jika operator melukai terlalu dalam dapat menyebabkan bopeng yang permanen.
Jadi, menurut kamu apakah perawatan kecantikan yang satu ini layak untuk dilakukan?
***