• Senin, 22 Desember 2025

Cairan Infus: Jenis, Manfaat, dan Efek Samping

Photo Author
- Selasa, 16 Januari 2024 | 17:42 WIB
Ilustrasi seorang wanita sedang diinfus (Freepik/freepik)
Ilustrasi seorang wanita sedang diinfus (Freepik/freepik)

Infus albumin dapat digunakan dalam kondisi tertentu, seperti kehilangan protein yang signifikan atau pada pasien dengan gangguan fungsi hati.

5. Plasma

Infus plasma dapat diberikan untuk menggantikan faktor-faktor pembekuan darah pada pasien dengan gangguan pembekuan atau kekurangan faktor-faktor pembekuan.

Manfaat Cairan Infus

Pemberian cairan melalui infus, yang sering disebut sebagai terapi cairan intravena, memiliki berbagai manfaat dalam pengelolaan kesehatan dan pemulihan pasien.

Berikut adalah beberapa manfaat dari cairan infus:

1. Penggantian Cairan dan Elektrolit

Infus dapat digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi, muntah, diare, atau kehilangan cairan lainnya.

Larutan infus dapat mengandung elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

2. Transfusi Darah

Infus digunakan untuk transfusi darah atau produk darah, seperti packed red blood cells (PRBCs), platelet, atau plasma, untuk mengatasi anemia, gangguan pembekuan darah, atau kebutuhan darah lainnya.

3. Pemberian Obat

Infus menjadi cara yang efektif untuk memberikan obat langsung ke dalam aliran darah. Hal ini dapat digunakan untuk memberikan obat antibiotik, analgesik (pereda nyeri), obat antiemetik (anti-muntah), dan obat lainnya.

Pemberian obat melalui infus dapat memberikan efek yang lebih cepat dibandingkan dengan pemberian oral.

Efek Samping Cairan Infus

Meskipun terapi cairan intravena atau infus umumnya dianggap aman, seperti halnya setiap prosedur medis, penggunaannya juga dapat menyebabkan efek samping. Berikut ini adalah efek samping cairan infus yang perlu diketahui:

  1. Infeksi
  2. Iritasi kulit
  3. Alergi
  4. Pembengkakan pada bagian tubuh tertentu
  5. Gangguan ginjal
  6. Gangguan pada saluran darah
  7. Reaksi sistematik seperti, demam, menggigil, atau perasaan yang tidak nyaman.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sofie

Sumber: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Benarkah Menahan Bersin Bisa Merobek Saluran Pernapasan?

Jumat, 26 September 2025 | 15:44 WIB

Lebih Efektif Mana, Teh Pelangsing Hangat atau Dingin?

Kamis, 18 September 2025 | 22:25 WIB

Terpopuler

X