news

Bayang-bayang Radiasi Cs-137 di Cikande: Mengurai Akar Masalah dan Dampak Kesehatan yang Mengintai

Minggu, 26 Oktober 2025 | 03:49 WIB
Bayang-bayang radiasi Cs-137 di Cikande

Selain itu, 1.562 pekerja di radius lima kilometer dari lokasi telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim Kementerian Kesehatan guna memastikan tidak ada dampak biologis akibat paparan radiasi.

Zat Cesium-137 adalah isotop radioaktif yang bisa dihasilkan dari aktivitas nuklir atau proses industri logam tertentu. Dalam jumlah besar, paparan Cs-137 dapat menyebabkan kerusakan sel tubuh, gangguan sistem kekebalan, hingga risiko kanker.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bahaya utama muncul jika paparan berlangsung lama dan berulang.
Zat ini dapat masuk ke tubuh melalui udara, makanan, atau air yang terkontaminasi, kemudian menumpuk di jaringan otot dan organ seperti hati serta ginjal.

Namun, jika paparan hanya dalam kadar kecil dan tidak terus-menerus, efeknya cenderung minimal. Pemerintah menegaskan bahwa kondisi di Cikande masih dalam tingkat aman terkendali dan masyarakat tidak perlu panik, meski pengawasan ketat tetap dilakukan.

Langkah Pencegahan dan Koordinasi Nasional

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, menegaskan bahwa penanganan radiasi Cs-137 bukan hanya masalah teknis, tetapi juga tanggung jawab negara untuk melindungi warganya dari bahaya lingkungan.

Ia memastikan seluruh langkah mitigasi mengikuti standar keselamatan radiasi internasional, termasuk pelibatan lembaga penelitian, aparat kepolisian, dan tenaga ahli bidang nuklir.

Baca Juga: Harga Ayam dan Telur Naik Karena Program Makan Bergizi Gratis? Begini Penjelasan Kepala BGN

Selain itu, Satgas juga menyiapkan strategi jangka panjang berupa:

1. Pemantauan radiasi berkala di kawasan industri dan pelabuhan ekspor pangan.

2. Peningkatan sistem deteksi logam impor agar bahan baku industri aman dari kontaminasi radioaktif.

3. Edukasi kesehatan lingkungan bagi masyarakat sekitar kawasan industri.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa depan dan mengembalikan kepercayaan negara mitra dagang terhadap produk ekspor Indonesia.

Kasus Cs-137 di Cikande menjadi pengingat penting bahwa kesehatan lingkungan dan keamanan pangan tidak bisa dipisahkan dari pengawasan industri.

Meski penanganan cepat telah dilakukan dan kondisi disebut terkendali, masyarakat tetap perlu memahami pentingnya deteksi dini terhadap bahan berbahaya di sekitar aktivitas industri.

Dengan kerja sama lintas lembaga, transparansi informasi, dan pengawasan ketat, pemerintah berharap dapat memastikan bahwa lingkungan, pekerja, dan produk pangan Indonesia tetap aman dari ancaman radiasi berbahaya.***

Halaman:

Tags

Terkini