Mereka menekankan pentingnya edukasi masyarakat agar tidak mudah percaya pada orang yang mengaku “dokter” tanpa bukti lisensi resmi.
Kasus ini kembali menegaskan pentingnya prosedur steril dalam operasi — baik kecil maupun besar. Dalam tindakan medis seperti operasi caesar, tubuh pasien terbuka dan rentan terhadap infeksi.
Tanpa sarung tangan steril, masker, dan peralatan yang disterilisasi, risiko infeksi berat, sepsis, hingga kematian bisa meningkat drastis.
Menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), operasi yang dilakukan tanpa kebersihan memadai berpotensi menyebabkan infeksi pascaoperasi hingga 10 kali lebih tinggi dibanding operasi steril.
Karena itu, setiap ruang bedah wajib memenuhi standar aseptik: penggunaan alat pelindung, desinfeksi ruangan, serta pembatasan akses orang luar.
Baca Juga: Operasi Caesar Dengan BPJS Bisa Naik Kelas? Begini Syarat Dan Caranya!
Kisah Kanchan Kumari menjadi pengingat pahit bahwa keselamatan pasien tidak bisa ditawar. Sterilitas, etika, dan izin praktik adalah pilar utama dunia medis. Ketika satu diabaikan, nyawa menjadi taruhannya.
Masyarakat perlu lebih kritis dan berhati-hati sebelum memilih tenaga kesehatan, terutama di daerah dengan pengawasan lemah. Sebab di balik janji “biaya murah dan cepat,” bisa tersembunyi bahaya besar yang mengancam hidup pasien.***
Artikel Terkait
Ternyata Kondektur Bus, Dokter Gadungan Sepak Bola PSS Sleman Akhirnya Ditangkap
Operasi Caesar Dengan BPJS Bisa Naik Kelas? Begini Syarat Dan Caranya!
Biaya Ratusan Juta: Mpok Alpa Lahirkan Bayi Kembar Secara Caesar Ditemani Suami
Seorang Ibu Mati Suri Selama 45 Menit Saat Operasi Caesar Kembar 3
Pakar Merekomendasikan Untuk Mengunyah Permen Karet Setelah Operasi Caesar, Ini Alasannya