• Senin, 22 Desember 2025

Hari Santri Nasional 1447 H: Prabowo Dorong Penguatan Pesantren dan Kemandirian Pendidikan Keagamaan

Photo Author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 03:44 WIB
Prabowo dorong penguatan pesantren dan kemandirian pendidikan keagamaan
Prabowo dorong penguatan pesantren dan kemandirian pendidikan keagamaan

SURATDOKTER.com - Peringatan Hari Santri Nasional tahun 1447 Hijriah menjadi momen penting bagi Presiden Prabowo Subianto untuk menegaskan kembali komitmen pemerintah terhadap dunia pendidikan keagamaan.

Dalam pesan yang disampaikan melalui video resmi Sekretariat Presiden, Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah telah menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di bawah Kementerian Agama.

Langkah ini disebut sebagai bentuk nyata perhatian negara terhadap kesejahteraan dan kemandirian pesantren di seluruh Indonesia.

Kebijakan tersebut diharapkan dapat memperkuat ekosistem pendidikan berbasis nilai keislaman yang selama ini menjadi bagian penting dari perjalanan bangsa.

Melalui kebijakan baru ini, pesantren diharapkan tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga pilar pengembangan karakter dan daya saing generasi muda.

Baca Juga: Benarkah Banyak Anak di Asrama Atau Pondok Pesantren yang Terkena Scabies? Ini Penjelasannya

Santri Sebagai Penjaga Iman dan Ilmu

Dalam pesannya, Prabowo menyampaikan penghargaan kepada seluruh santri, santriwati, kiai, nyai, dan keluarga besar pondok pesantren atas peran mereka dalam menjaga semangat keilmuan dan keimanan.

Menurutnya, santri masa kini harus mampu menjadi penjaga moral sekaligus pelopor kemajuan, dengan menguasai ilmu agama serta ilmu pengetahuan modern.

Pesan ini menunjukkan harapan agar santri tidak hanya terfokus pada bidang spiritual, tetapi juga aktif dalam inovasi, teknologi, dan ekonomi kreatif. Dengan begitu, santri dapat berperan lebih luas dalam mewujudkan kemajuan bangsa yang berlandaskan nilai-nilai moral.

Meneladani Semangat Resolusi Jihad

Presiden juga mengingatkan kembali peristiwa bersejarah Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, yang digagas KH Hasyim Asy’ari. Menurutnya, perjuangan para santri saat itu tidak hanya mempertahankan kemerdekaan, tetapi juga meneguhkan semangat kebangsaan yang bersumber dari nilai iman dan cinta tanah air.

Makna jihad dalam konteks masa kini, menurut Prabowo, bukan lagi pertempuran fisik, melainkan perjuangan menjaga keutuhan bangsa melalui ilmu pengetahuan, karakter, dan akhlak.

Semangat itu diharapkan terus hidup di dalam jiwa santri Indonesia agar generasi penerus tetap menjadi benteng moral bangsa di tengah tantangan global.

Baca Juga: Faizal Okta Widiyanto Lulusan Pondok Pesantren yang Sukses Masuk Sekolah Kedokteran Unair, Ini Ceritanya

Santri dan Peradaban Dunia

Tema Hari Santri Nasional tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia,” mencerminkan tekad besar para santri untuk ikut berkontribusi dalam kemajuan global tanpa kehilangan akar nilai keislaman dan keindonesiaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Promedia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X