SURATDOKTER.com - Jagat media sosial tengah dihebohkan oleh pengakuan seorang karyawati Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jatiasih, Bekasi Selatan, yang melaporkan atasannya karena dugaan pelecehan dan kekerasan di tempat kerja.
Kasus ini menjadi sorotan karena pelaku diduga merupakan pejabat kepala SPPG yang memiliki jabatan penting di instansi publik tersebut.
Korban berinisial RD menceritakan bahwa dirinya telah lama menjadi sasaran amarah, ancaman, dan tindakan tidak pantas dari atasannya berinisial K. Awalnya, ia hanya dimarahi karena urusan dokumen kerja, tetapi situasi kemudian berubah menjadi tindakan kasar dan intimidatif.
Baca Juga: Klaim Kasus Lama, POGI Ikut Investigasi Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut
Pelecehan yang Berkedok Permintaan Maaf
Dalam kesaksiannya, RD mengaku atasannya sering menunjukkan perilaku manipulatif. Setelah memarahi dan mempermalukan korban, pelaku berpura-pura menyesal dan meminta maaf sambil melakukan kontak fisik yang tidak pantas.
Korban menyebut bahwa permintaan maaf itu kerap menjadi alasan untuk menyentuh tubuhnya dan mendekatkan diri secara fisik.
Bahkan, ia pernah menerima telepon pribadi dari pelaku yang menyuruhnya tidak mengenakan kerudung saat bekerja.
RD yang bekerja sebagai staf akuntansi akhirnya melapor ke polisi karena tidak tahan dengan perlakuan tersebut. Laporan resmi pun telah diterima Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor LP/B/2652/X/2025.
Saat ini, penyelidikan sedang berjalan dan korban berharap agar kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak di lingkungan kerja pemerintahan.
Luka Psikologis yang Tak Terlihat
Kasus seperti ini tidak hanya meninggalkan luka secara fisik, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam secara psikologis.
Menurut banyak ahli kesehatan mental, korban pelecehan di tempat kerja berisiko tinggi mengalami:
- Trauma emosional dan stres pascatrauma (PTSD). Korban bisa mengalami mimpi buruk, cemas berlebihan, dan mudah panik saat mengingat kejadian.
- Penurunan rasa percaya diri. Korban sering merasa bersalah dan mempertanyakan harga dirinya, seolah-olah kejadian itu salahnya.
- Gangguan tidur dan perubahan nafsu makan. Dampak stres berat dapat memicu kelelahan kronis dan gangguan pola tidur.
- Masalah hubungan sosial. Korban mungkin menjadi tertutup, sulit percaya pada rekan kerja, atau enggan kembali bekerja.
- Depresi berkepanjangan. Bila tidak ditangani, kondisi ini bisa menimbulkan rasa putus asa, bahkan risiko bunuh diri.
Luka batin seperti ini sering tidak terlihat dari luar, tetapi bisa merusak kehidupan pribadi dan profesional seseorang untuk waktu lama.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Pelecehan di Tempat Kerja
Menghadapi situasi pelecehan di lingkungan kerja tidak pernah mudah, terutama jika pelaku memiliki posisi yang lebih tinggi. Namun, korban tetap memiliki hak untuk berbicara dan dilindungi.
Artikel Terkait
Ternyata Pemain Lama? Dinkes Garut Ungkap 2024 Pernah Terima Laporan Pelecehan Seksual yang Diduga Dilakukan Dokter Kandungan yang Saat Ini Viral
DPR Merespon Dugaan Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut: Sangat Wajib Ditangkap
Polisi Bentuk Tim Khusus, Mulai Kumpulkan Bukti untuk Penyelidikan Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut
Selain Bentuk Tim Khusus, Polisi Juga Membuka Posko Pengaduan Korban Pelecehan Dokter Kandungan di Garut
Klaim Kasus Lama, POGI Ikut Investigasi Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut