SURATDOKTER.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi topik hangat setelah Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menyampaikan pandangan yang cukup unik.
Ia menyebutkan bahwa MBG tidak hanya memberi nutrisi bagi siswa, tetapi juga bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan matematika dan bahasa Inggris.
Pernyataan ini awalnya menuai tanda tanya publik, hingga kemudian Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memberikan klarifikasi. Menurutnya, maksud Stella adalah menjadikan makanan bergizi sebagai media belajar tambahan di sekolah.
Makanan Bergizi Sebagai Media Belajar
Dadan menjelaskan, anak-anak bisa diajak belajar langsung melalui makanan yang mereka konsumsi. Misalnya, ketika ada jeruk atau ikan dalam menu, guru bisa menjadikan itu sebagai bahan diskusi.
Anak-anak dapat menghitung jumlah buah yang tersedia, mengenal nama makanan dalam bahasa Inggris, hingga memahami jenis-jenis gizi yang terkandung di dalamnya.
Dengan cara ini, makanan yang biasanya hanya dianggap sebagai konsumsi harian, bisa berubah fungsi menjadi sarana pembelajaran interaktif.
Anak-anak tidak hanya makan, tetapi juga mengasah daya hitung, memperkaya kosakata, sekaligus memahami manfaat gizi yang mereka peroleh.
Gagasan ini selaras dengan konsep pembelajaran kontekstual, yaitu menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman nyata.
Saat siswa belajar matematika melalui jumlah porsi atau kosa kata bahasa Inggris dari makanan, mereka akan lebih mudah memahami dan mengingat.
Stella Christie sebelumnya menekankan bahwa setiap menu MBG seharusnya bisa menjadi kesempatan belajar.
Program ini tidak hanya mendorong kesehatan anak melalui gizi seimbang, tetapi juga merangsang kecerdasan, motivasi, serta semangat belajar mereka di sekolah.
Baca Juga: Heboh Dugaan Food Tray MBG Mengandung Minyak Babi, Istana dan BPOM Bergerak
Dampak Positif MBG
Dari sudut pandang kesehatan, MBG penting untuk menekan angka malnutrisi pada anak usia sekolah. Gizi yang terpenuhi akan mendukung konsentrasi, daya ingat, dan perkembangan otak. Ketika kebutuhan dasar ini tercapai, anak-anak lebih siap menyerap pelajaran.
Artikel Terkait
Ratusan Siswa di Bogor Keracunan, Diduga Akibat MBG Terkontaminasi Bakteri Salmonela dan E.Coli
MBG di NTT Disukai Anak-Anak, Mengedukasi Ibu Agar Menyiapkan Makanan Dengan Gizi Seimbang dan Berbasis Lokal
Seorang Ibu di NTT Merasakan Manfaat dari MBG: Menjelang 2 Tahun Hanya 7Kilo, Sekarang Beratnya Nambah
Heboh Dugaan Food Tray MBG Mengandung Minyak Babi, Istana dan BPOM Bergerak
Dugaan Food Tray MBG Impor dari China Mengandung Babi, Organisasi Pelajar Desak Pemerintah Beralih ke Produk Lokal