SURATDOKTER.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik, kali ini terkait penggunaan food tray atau tempat makan yang diimpor dari China.
Isu muncul setelah beredar dugaan bahwa material dalam pembuatan food tray tersebut menggunakan pelumas berbahan dasar babi.
Kekhawatiran ini mendorong sejumlah organisasi pelajar untuk menyampaikan rekomendasi langsung kepada Kementerian Perdagangan.
Mereka meminta pemerintah segera mempertimbangkan penggunaan produk lokal sebagai solusi yang lebih aman, sehat, dan mendukung perekonomian dalam negeri.
Baca Juga: Heboh Dugaan Food Tray MBG Mengandung Minyak Babi, Istana dan BPOM Bergerak
Organisasi Pelajar Soroti Keamanan dan Kehalalan
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menjadi salah satu pihak yang menyuarakan keberatan atas impor food tray dari China. Ketua Umum IPNU, Muhammad Agil Nuruz Zaman, menekankan pentingnya jaminan keamanan dan kehalalan produk yang digunakan dalam program MBG.
Menurutnya, pelaksanaan program pemerintah yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat harus memperhatikan aspek kesehatan, keamanan, dan kehalalan. Ia juga menilai bahwa dengan melibatkan produsen lokal, kualitas food tray dapat tetap terjaga tanpa harus bergantung pada impor.
Dorongan untuk Gunakan Produk Dalam Negeri
Selain faktor kesehatan dan kehalalan, penggunaan produk lokal dianggap dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar. Perputaran dana di dalam negeri akan meningkat karena belanja pemerintah terserap oleh produsen dan bahan baku dari Indonesia.
Agil menegaskan bahwa produsen lokal memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan program MBG, baik dari sisi kapasitas produksi maupun kualitas. Karena itu, ia mendorong pemerintah untuk menghentikan ketergantungan pada produk impor.
Pemeriksaan Laboratorium Sedang Dilakukan
Sebagai tindak lanjut atas dugaan tersebut, dua sampel food tray impor dari China telah dikirim ke laboratorium PT Sucofindo untuk dilakukan pengujian. Hasil pemeriksaan ini diharapkan dapat memberikan kepastian terkait kebenaran isu penggunaan pelumas berbahan babi.
Langkah ini penting agar masyarakat tidak hanya bergantung pada informasi yang beredar di media sosial, melainkan pada hasil uji laboratorium yang valid. Pemerintah pun diharapkan dapat segera merespons agar keresahan publik dapat mereda.
Dampak bagi Kesehatan dan Kepercayaan Publik
Dugaan penggunaan bahan non-halal pada food tray tentu memunculkan kekhawatiran ganda. Dari sisi kesehatan, pemakaian material yang tidak jelas asal-usulnya bisa menimbulkan risiko kontaminasi.
Sementara dari sisi kepercayaan, isu ini dapat memengaruhi penerimaan masyarakat terhadap program MBG secara keseluruhan.
Artikel Terkait
Kata Bill Gates Usai Intip Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah, Sebut MBG Juga Akan Bermanfaat untuk Ibu Hamil-Menyusui
Ratusan Siswa di Bogor Keracunan, Diduga Akibat MBG Terkontaminasi Bakteri Salmonela dan E.Coli
MBG di NTT Disukai Anak-Anak, Mengedukasi Ibu Agar Menyiapkan Makanan Dengan Gizi Seimbang dan Berbasis Lokal
Seorang Ibu di NTT Merasakan Manfaat dari MBG: Menjelang 2 Tahun Hanya 7Kilo, Sekarang Beratnya Nambah
Heboh Dugaan Food Tray MBG Mengandung Minyak Babi, Istana dan BPOM Bergerak