• Senin, 22 Desember 2025

Anak Kecanduan Gawai? Ini Peringatan Serius dari Mendikdasmen

Photo Author
- Rabu, 6 Agustus 2025 | 15:10 WIB
Ini peringatan serius dari Mendikdasmen: anak kecanduan gadget bikin mager
Ini peringatan serius dari Mendikdasmen: anak kecanduan gadget bikin mager

SURATDOKTER.com -Di tengah perkembangan teknologi yang semakin cepat, anak-anak menjadi kelompok yang sangat mudah terpapar oleh perangkat digital.

Mulai dari hiburan, pembelajaran, hingga komunikasi, semua kini dapat diakses melalui gawai. Namun, di balik kemudahan tersebut, tersembunyi berbagai risiko kesehatan baik secara fisik maupun mental yang perlu diperhatikan.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, memberikan tanggapan khusus mengenai hal ini. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya penggunaan gawai di kalangan anak-anak, terutama ketika digunakan tanpa batasan waktu dan pengawasan.

Baca Juga: Fenomena “Digital Detox”: Benarkah Puasa Gadget Bisa Bikin Hidup Lebih Sehat dan Bahagia?

Ancaman Game Kekerasan dan Judi Terselubung

Salah satu sorotan utama dari pernyataan Abdul Mu’ti adalah maraknya konten permainan digital yang mengandung unsur kekerasan. Selain itu, beberapa jenis game bahkan menyisipkan unsur perjudian, yang tentu sangat tidak sesuai untuk konsumsi anak-anak.

Dalam kondisi ini, orang tua dan pendamping dewasa di sekitar anak memegang peran penting untuk mengawasi jenis konten yang mereka akses.

Tanpa bimbingan, anak-anak bisa dengan mudah terjebak dalam aktivitas yang secara tidak langsung dapat merusak perkembangan psikologis maupun moral mereka.

Aktivitas Fisik Anak Terancam

Selain ancaman dari sisi konten, penggunaan gawai secara berlebihan juga dapat berdampak pada kebiasaan fisik anak. Jika terlalu banyak duduk untuk bermain game, anak cenderung akan jadi malas bergerak.

Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengganggu perkembangan motorik, mengurangi kelancaran peredaran darah, serta berkontribusi terhadap gangguan kesehatan lain seperti obesitas dan lemas otot.

Baca Juga: Mata Anak Dikorbankan Demi Gadget? Kenapa Kacamata Jadi Tren di Usia Dini

Menurut pernyataan Abdul Mu’ti, anak-anak yang jarang melakukan aktivitas fisik karena terlalu fokus pada gawai berisiko mengalami perubahan perilaku, menjadi lebih emosional, dan kehilangan kemampuan untuk mengelola stres secara sehat.

Gadget Harus Jadi Sarana Edukatif, Bukan Sumber Masalah

Untuk mencegah dampak negatif yang mungkin timbul, Menteri Mu’ti mengajak seluruh orang tua untuk mengarahkan anak-anak agar menggunakan teknologi secara produktif.

Gadget seharusnya bisa menjadi alat bantu dalam pembelajaran, eksplorasi pengetahuan, dan pengembangan kreativitas anak, bukan sekadar alat hiburan pasif.

Beliau juga mengimbau para pengembang aplikasi dan penyedia game online agar lebih selektif dalam menghadirkan konten yang ramah anak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Promedia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X