SURATDOKTER.com - Belakangan ini, dunia maya kembali dihebohkan oleh kabar tak sedap yang menyangkut keluarga musisi ternama. SA, putri dari pasangan Ahmad Dhani dan Mulan Jameela, menjadi sorotan setelah dugaan perundungan terhadap dirinya mencuat ke publik melalui media sosial.
Kasus ini pertama kali dilaporkan oleh Ahmad Dhani ke pihak kepolisian pada 10 Juli 2025. Dalam perkembangan terbaru, Dhani mengungkap bahwa kondisi psikologis putrinya mengalami perubahan signifikan. Menurutnya, SA yang sebelumnya ceria dan aktif berbicara, kini lebih sering diam dan terlihat murung.
Fenomena ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk psikolog anak dan remaja, Sani Budiantini. Dalam sebuah acara televisi, ia memaparkan bahwa perundungan, terlebih yang dilakukan di ruang digital, dapat memberikan dampak emosional serius pada anak dan remaja.
Baca Juga: Ahmad Dhani Ungkap Alasan Laporkan Lita Gading soal Dugaan Perundungan terhadap SA
Salah satu respons yang paling umum adalah munculnya perilaku menarik diri, kehilangan semangat, hingga gangguan dalam bersosialisasi.
Korban perundungan, menurut psikolog tersebut, dapat mengalami penurunan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, misalnya enggan meninggalkan kamar atau kurang semangat mengikuti proses belajar.
Perubahan ini tidak sekadar reaksi sesaat, tetapi bisa menjadi sinyal bahwa kesehatan mental anak sedang terganggu.
Situasi ini menjadi cermin bahwa perundungan, terutama yang terjadi secara daring (cyberbullying), dapat menembus ruang aman anak, yakni rumah.
Saat serangan datang melalui komentar, pesan, atau unggahan media sosial, anak mungkin merasa tidak memiliki tempat berlindung, apalagi jika belum memahami cara menyikapi konten negatif yang bersifat menyerang.
Sebagai ayah, Ahmad Dhani mengungkapkan bahwa dirinya telah berusaha mendampingi SA dengan pendekatan yang disesuaikan dengan tahap usianya. Mengingat SA sudah memasuki masa remaja dan mulai mampu berpikir logis, pendekatan yang mengedepankan kejujuran dan keterbukaan secara emosional dinilai sangat penting.
Dhani berencana menjelaskan kepada anaknya bahwa dunia maya dihuni oleh berbagai karakter dan tingkat pemahaman yang berbeda. Ia menilai, tidak semua pengguna media sosial memiliki literasi digital yang cukup atau mampu membedakan antara fakta dan informasi yang menyesatkan.
Kisah ini memberi pelajaran penting bagi para orang tua dan pendidik bahwa keterlibatan aktif dalam kehidupan digital anak sangatlah penting.
Bukan hanya membatasi akses atau memberi larangan, tetapi juga membangun komunikasi terbuka dan empati agar anak merasa aman bercerita saat menghadapi tekanan di dunia maya.
Artikel Terkait
Update Skandal Perundungan dr Aulia Risma, Terdakwa Zara Mengaku Kala Itu Ditekan Seniornya di PPDS Anestesi Undip
Sindiran Hakim ke Saksi Kasus Perundungan PPDS Undip, Soroti Pengakuan Tugas Senior yang Dikerjakan Junior
Bukan karena Putrinya Mengadu, Ini Alasan Ahmad Dhani dan Mulan Serius Laporkan Perundungan di Medsos ke KPAI
Bukan Perundungan, Pengacara Lita Gading Klaim Video yang Jadi Sumber Huru-hara dengan Ahmad Dhani adalah Konten Edukasi
Dituding Lakukan Perundungan, Pihak Lita Gading Balik Klarifikasi: Tak Ada Unsur Merusak Mental Anak