Padahal menurut hukum internasional, rumah sakit dan tenaga kesehatan harus dilindungi dalam situasi konflik bersenjata.
MER-C sendiri merupakan lembaga kemanusiaan asal Indonesia yang telah lama aktif di Gaza. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka terus mengirim relawan medis ke wilayah tersebut, serta membantu operasional Rumah Sakit Indonesia yang dibangun dari sumbangan rakyat Indonesia.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya solidaritas lintas negara dalam mendukung tenaga kesehatan di daerah konflik. Tidak hanya dalam bentuk dukungan logistik dan finansial, namun juga advokasi agar perlindungan hukum internasional benar-benar ditegakkan.
Kehilangan sosok seperti dr. Marwan tentu bukan hal yang mudah digantikan. Namun dedikasi dan semangat pengabdiannya akan selalu menjadi inspirasi bagi siapa pun yang terlibat dalam pelayanan kesehatan dan kemanusiaan, di mana pun mereka berada.***
Artikel Terkait
Mengenal Bom Fosfor Putih yang Digunakan Pasukan Militer Israel untuk Menyerang Lebanon dan Gaza
Israel - Hamas Setuju Jeda Perang 3 Hari untuk Pemberian Vaksin Polio Bagi Anak-Anak di Gaza
Jeda Perang Israel Hamas Demi Vaksinasi Polio Anak di Gaza Dimulai Hari Ini
Vaksinasi Polio Putaran Kedua Untuk Anak di Gaza Dimulai
Update Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus, Vatikan Ungkap Bapa Suci Menelepon Paroki Gaza untuk Ucapkan Terima Kasih karena Video Berisi Pesan Doa