Hadis dan Niat Puasa Arafah yang Dilakukan Setiap Menjelang Idul Adha

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa ini memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah, Nabi Muhammad SAW pernah menjelaskan bahwa puasa di hari Arafah dapat menjadi sebab dihapuskannya dosa selama dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya.

Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW mengungkapkan harapannya agar ibadah puasa Arafah mampu menghapus dosa-dosa pada satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya.

Baca Juga: Hari Ini Idul Adha 2025, Sudahkah Memenuhi Syarat Sah Sapi Kurban dari Kondisi Fisik hingga Usianya

Keutamaan ini tidak berarti menghapuskan dosa besar begitu saja, tetapi lebih pada pengampunan atas kesalahan kecil yang dilakukan tanpa disadari.

Oleh karena itu, umat Islam yang tidak sedang berhaji sangat disarankan untuk tidak melewatkan kesempatan ini.

Amalan yang Dianjurkan saat Berpuasa Arafah

Selain menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa, hari Arafah juga menjadi momen penting untuk memperbanyak ibadah lainnya.

Umat Islam diajarkan untuk mengisi hari tersebut dengan membaca zikir, memperbanyak doa, membaca Al-Qur’an, serta memperkuat amal sosial seperti bersedekah atau membantu sesama.

Semua itu bertujuan untuk mengisi waktu dengan hal-hal yang bernilai ibadah tinggi dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.

Puasa Arafah bukan sekadar ritual tahunan menjelang Idul Adha. Ibadah ini merupakan salah satu bentuk cinta dan penghambaan seorang Muslim kepada Sang Pencipta, melalui amalan ringan namun berdampak besar bagi jiwa.

Dengan memahami niat, waktu pelaksanaan, dan keutamaannya, setiap Muslim dapat lebih sadar akan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah ini dan menjadikannya sebagai bagian dari rutinitas spiritual yang bermakna.***