Cuaca Panas tapi Kok Hujan, Sampai Kapan Kemarau Basah Akan Terjadi

• Demam berdarah: genangan air jadi tempat nyamuk berkembang biak.
• ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas): perubahan suhu mendadak melemahkan daya tahan tubuh.
• Kerusakan tanaman: jika curah hujan terlalu tinggi dan tidak sesuai musim tanam.

Selain itu, masyarakat juga bisa menjadi lebih lengah. Mengira sudah masuk musim kering, banyak orang tidak siap dengan curah hujan dadakan. Misalnya, tidak membawa payung atau lupa mengecek saluran air yang tersumbat.

Sampai Kapan Kemarau Basah Akan Terjadi?

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena kemarau basah bisa berlangsung selama masa peralihan musim atau saat ada anomali iklim seperti El Nino lemah.

Durasi kemarau basah tidak selalu sama tiap tahun, tapi umumnya berlangsung antara 1–3 bulan dalam masa peralihan.

Tahun ini, misalnya, Indonesia sedang menuju El Nino netral. Artinya, suhu laut tidak terlalu panas atau dingin, tapi belum cukup stabil untuk menciptakan pola cuaca normal. Maka, wajar jika kita masih mengalami cuaca campur aduk seperti ini.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Daripada terus bingung dan kesal dengan cuaca yang tidak bisa ditebak, lebih baik kita bersiap:

• Selalu bawa jas hujan atau payung meski langit cerah.
• Cek informasi cuaca harian dari aplikasi atau situs resmi BMKG.
• Bersihkan saluran air di rumah agar tidak tersumbat saat hujan dadakan.
• Jaga kesehatan tubuh dengan asupan bergizi dan cukup istirahat agar tidak mudah sakit karena perubahan cuaca.

Baca Juga: Kemarau Basah Melanda Indonesia, Ini Hal yang Perlu Diwaspadai

Kemarau basah bukan berarti alam sedang bercanda. Hal tersebut adalah bagian dari dinamika iklim tropis yang terus dipengaruhi perubahan iklim global.

Yang bisa kita lakukan adalah beradaptasi dan menjaga lingkungan agar tetap seimbang. Ingat, cuaca memang tidak bisa diatur, tapi kesiapan kita bisa membuat perbedaan besar.***