SURATDOKTER.com - Pernah merasa bingung karena siang terik menyengat, tapi sorenya hujan deras? Atau mencuci baju karena yakin tidak akan hujan, eh malah turun hujan lebat? Fenomena ini disebut kemarau basah, dan ternyata bukan hal aneh di Indonesia.
Namun, yang juga menjadi pertanyaan masyarakat pada umumnya yaitu, kenapa hal ini bisa sampai terjadi, dan harus sampai berapa lama berlangsungnya?
Baca Juga: Fenomena Kemarau Basah 2025: Fakta, Penyebab, dan Waktu Berakhirnya
Apa Itu Kemarau Basah?
Secara garis besar, Indonesia hanya memiliki 2 musim: hujan dan kemarau. Biasanya, kemarau ditandai dengan adanya udara kering, langit cerah, dan sedikit hujan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita sering menghadapi kondisi cuaca yang membingungkan—siang panas menyengat, tetapi malam atau sore diguyur hujan deras. Inilah yang disebut kemarau basah.
Kemarau basah terjadi saat kita masuk musim kemarau secara kalender, tapi masih ada hujan yang cukup sering turun. Bahkan, kadang hujannya tidak main-main: deras, disertai angin kencang, petir, bahkan banjir lokal.
Kenapa Bisa Terjadi?
Penyebab utama kemarau basah adalah gangguan pola angin dan anomali suhu laut. Berikut penjelasan singkatnya:
1. Pengaruh La Nina dan El Nino
La Nina membuat Indonesia lebih basah karena suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur lebih dingin dari biasanya. Hal ini memicu pembentukan awan hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Sebaliknya, El Nino akan musim kering lebih lama. Tapi transisi dari La Nina ke El Nino bisa menciptakan masa "tanggung", yang juga disebut sebagai kemarau basah.
2. Pemanasan Laut Indonesia
Suhu permukaan laut di wilayah Indonesia yang hangat menyebabkan penguapan yang tinggi, menciptakan awan konvektif (awan hujan) yang lebih banyak. Jadi, walaupun pada kalender menuliskan musim seharusnya adalah kemarau, faktanya atmosfer masih "aktif" menghasilkan hujan.
Baca Juga: Kenapa Musim Panas Masih Hujan? Waspadai Dampak Kemarau Basah
3. Gangguan Monsun dan Angin Timur
Angin timur biasanya kering dan membawa musim kemarau. Namun, jika kekuatan angin ini sedikit atau terlambat datang, maka uap air dari Samudra Hindia dan Pasifik tetap bisa masuk ke wilayah Indonesia yang kemudian mengakibatkan terjadinya hujan.
Apakah Berbahaya?
Kemarau basah punya efek ganda. Di satu sisi, petani bisa merasa diuntungkan karena sawah tetap mendapatkan air. Tapi di sisi lain, kondisi ini bisa membuat penyakit mudah menyebar, seperti:
Artikel Terkait
Ingin Liburan Sehat di Musim Hujan? Jangan Lupakan Tips Berikut ini!
Cara Menjaga Kesehatan pada Musim Hujan
Apakah Tetap Perlu Memakai Suncreen Saat Musim Hujan?
Fenomena Kemarau Basah: Mengapa Masih Sering Hujan Padahal Cuaca Panas?
Kenapa Musim Panas Masih Hujan? Waspadai Dampak Kemarau Basah