SURATDOKTER.com - Pekan kedua bulan Mei 2025 menjadi momen yang mencemaskan bagi masyarakat Thailand.
Dalam periode 11 hingga 17 Mei, total kasus Covid-19 tercatat sebanyak 33.030 kasus—jumlah yang menandai lonjakan signifikan karena hampir dua kali lipat dibandingkan minggu sebelumnya yang hanya mencatat sekitar 16.000 kasus.
Kenaikan ini menunjukkan bahwa penyebaran virus corona kembali aktif setelah sempat melandai.
Penyebaran virus kali ini paling banyak terjadi di ibu kota, Bangkok, yang mencatat lebih dari 6.000 kasus. Disusul oleh wilayah Chon Buri, Rayong, Nonthaburi, dan Samut Prakan yang juga melaporkan ribuan kasus dalam waktu singkat.
Baca Juga: Covid 19 Varian Baru Muncul di Singapura, Sebabkan Kasusnya Melonjak Kembali
Mayoritas penderita berasal dari kelompok usia produktif, terutama antara 30 hingga 39 tahun. Kelompok usia ini kemungkinan besar memiliki mobilitas tinggi, sehingga lebih rentan terhadap penyebaran virus.
Menurut seorang pakar kesehatan masyarakat dari Chulalongkorn University, situasi ini perlu menjadi perhatian serius. Ia menyebut bahwa tren kenaikan kasus sudah berlangsung selama lebih dari dua bulan dan menunjukkan kecenderungan terus meningkat.
Jika tidak ada intervensi berarti, dikhawatirkan jumlah kasus akan terus bertambah dalam waktu dekat dan puncak gelombang baru ini diprediksi masih akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.
Pihak pemerintah kota Bangkok telah merespons dengan meningkatkan kesiapsiagaan sektor kesehatan. Rumah sakit diperintahkan untuk memastikan ketersediaan tenaga medis, alat kesehatan, vaksin, dan tempat tidur perawatan.
Fokus utama diarahkan pada kelompok rentan seperti balita, lansia, serta penderita penyakit kronis.
Langkah pengendalian juga ditingkatkan di sektor pendidikan, khususnya menjelang dimulainya tahun ajaran baru.
Jika dalam satu sekolah terdapat lebih dari lima siswa yang positif terinfeksi, maka institusi pendidikan tersebut wajib melapor agar tindakan lanjutan bisa segera dilakukan oleh tim pengawas kesehatan.
Selain itu, pemerintah mendorong masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat berada di tempat umum serta segera melakukan tes apabila mengalami gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, atau kelelahan.
Layanan kesehatan berbasis teknologi seperti aplikasi "BMA Doctor" serta hotline medis juga disiapkan untuk memudahkan akses konsultasi.
Artikel Terkait
Bolivia Kembali Melaporkan Adanya Kasus Covid 19 di Daerah La Paz
Doktif Jawab Nyinyiran Bopeng di Wajahnya karena Rawat Pasien COVID-19, Begini Alur Penyebabnya
HMPV Merebak Luas Di China: Kerabat Jauh Covid-19 yang Perlu Diwaspadai
Pekan Ini Angka Kasus Covid 19 di Hongkong Kembali Melonjak!
Covid 19 Varian Baru Muncul di Singapura, Sebabkan Kasusnya Melonjak Kembali