Evaluasi ini dilakukan untuk melihat apakah perlu ada penyesuaian, terutama di daerah dengan mayoritas non-Muslim.
Beberapa pihak mengusulkan agar MBG tetap berjalan seperti biasa di daerah tersebut.
Namun, BGN juga mempertimbangkan bahwa meskipun mayoritas penduduknya non-Muslim, tetap ada siswa yang menjalankan puasa.
Oleh karena itu, evaluasi akan dilakukan sebelum memutuskan apakah ada kebijakan khusus untuk daerah-daerah tertentu.
Dadan Hindayana telah memastikan sejak Januari lalu bahwa MBG akan tetap dilaksanakan selama bulan Ramadhan.
Untuk anak-anak sekolah, makanan akan dibawa pulang, sementara bagi anak-anak pesantren, makanan akan dikonsumsi saat berbuka.
Di pesantren, dapur khusus telah disiapkan dengan standar kebersihan yang ketat untuk memastikan makanan tetap layak konsumsi. Proses penyajian juga diperhatikan agar tetap higienis dan bergizi.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan para siswa tetap bisa mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama bulan Ramadhan tanpa mengganggu ibadah puasa mereka.***
Artikel Terkait
Simak Jadwal Program Makanan Bergizi Gratis untuk PAUD hingga SMA di Tahun 2025
Wapres Gibran Sebut Makan Bergizi Gratis Sudah Banyak Ditagih Rakyat Sebelum Pelantikan, Sekarang Harapannya MBG Bisa Segera Merata
Siswi SMA Sketsa Wajah Prabowo Karena Terharu Dengan Program Makan Siang Bergizi Gratis
8 Siswa di Sumsel Dilarikan ke Puskesmas Setelah Keracunan Makan Bergizi Gratis
Sejumlah Kasus Keracunan Makanan Akibat Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Tahun 2025