• Senin, 22 Desember 2025

Dunia Tengah Mengalami Krisis Kekurangan Oksigen Medis

Photo Author
- Rabu, 19 Februari 2025 | 13:52 WIB
Dunia tengah mengalami krisis kekurangan oksigen medis
Dunia tengah mengalami krisis kekurangan oksigen medis

Namun, permasalahan tidak hanya berhenti pada produksi oksigen. Banyak rumah sakit masih menghadapi tantangan dalam mendistribusikan oksigen ke pasien karena keterbatasan infrastruktur.

Sistem rumah sakit yang belum siap, kurangnya alat penyalur oksigen yang memadai, serta terbatasnya tenaga medis yang terlatih dalam menggunakan peralatan oksigen menjadi hambatan utama.

Selain itu, peralatan medis seperti oksimeter denyut, yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah, masih belum banyak tersedia di rumah sakit di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Hanya sekitar 1 dari 5 pasien di rumah sakit umum di negara-negara ini yang mendapatkan oksimetri denyut sebagai bagian dari perawatan mereka.

Dampak Kekurangan Oksigen di Berbagai Negara

Banyak testimoni dari pasien dan tenaga medis yang menggambarkan betapa seriusnya dampak kekurangan oksigen medis. Di Sierra Leone, sebelum pandemi, hanya satu rumah sakit umum yang memiliki pabrik oksigen yang berfungsi, yang menyebabkan ribuan kematian yang sebenarnya bisa dicegah.

Di Pakistan, seorang pria dengan kondisi paru-paru kronis harus membatasi aktivitasnya, bahkan menghindari naik tangga, karena takut paru-parunya mengalami tekanan berlebih. Ia terpaksa meminjam uang dalam jumlah besar hanya untuk membayar perawatan di rumah.

Di Ethiopia, seorang dokter pernah menghadapi situasi sulit di mana ia harus memilih pasien mana yang akan menerima oksigen karena keterbatasan pasokan. Keputusan seperti ini sangat menyakitkan, tetapi dalam kondisi darurat, hal tersebut tidak bisa dihindari.

Baca Juga: 7 Jenis Makanan ini Dapat Membantu Meningkatkan Kadar Oksigen dalam Tubuh, Apa Saja? 

Krisis oksigen medis bukan sekadar masalah teknis, tetapi juga menyangkut nyawa jutaan orang di seluruh dunia.

Untuk mengatasinya, diperlukan investasi yang besar, perbaikan infrastruktur rumah sakit, serta pelatihan tenaga medis agar dapat menggunakan peralatan oksigen dengan baik.

Pemerintah dan organisasi kesehatan harus melihat oksigen medis sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem kesehatan.

Dengan memastikan ketersediaan oksigen yang cukup, dunia dapat lebih siap menghadapi pandemi atau krisis kesehatan lainnya di masa depan.

Tanpa langkah nyata, banyak nyawa masih akan terus terancam akibat kelangkaan oksigen medis.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: new york times, Instagram

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X