SURATDOKTER.com - Sejumlah produk Coca-Cola ditarik dari pasar di beberapa negara Eropa setelah ditemukan peningkatan kadar klorat dalam produk tersebut.
Penarikan ini dilakukan di Inggris, Belgia, Luksemburg, dan Belanda sebagai langkah pencegahan untuk memastikan keamanan konsumen.
Klorat merupakan bahan kimia yang dapat terbentuk saat disinfektan berbasis klorin digunakan dalam proses pengolahan air dan makanan.
Meskipun risiko kesehatan yang ditimbulkan dianggap rendah, langkah penarikan tetap diambil untuk menjaga kualitas dan standar keamanan produk.
Baca Juga: Kanada Menarik Telur Merk Tertentu Karena Terkontaminasi Salmonela
Langkah pertama dalam penarikan ini terjadi di Belgia, di mana tingkat klorat yang lebih tinggi terdeteksi dalam pengujian rutin di fasilitas produksi Coca-Cola yang berlokasi di Ghent.
Hasil pengujian ini kemudian memicu penarikan sejumlah produk di beberapa negara lain, termasuk Inggris.
Coca-Cola Europacific Partners, selaku mitra pembotolan perusahaan tersebut, menegaskan bahwa hanya beberapa produk yang terdampak dan mayoritas produk Coca-Cola lainnya tetap aman untuk dikonsumsi.
Di Inggris, produk yang ditarik meliputi kaleng Coca-Cola Original Taste, Coca-Cola Zero Sugar, Diet Coke, dan Sprite Zero yang didistribusikan ke kafe serta restoran. Selain itu, Appletiser multipack 6x250ml yang dijual di supermarket juga termasuk dalam daftar produk yang ditarik.
Baca Juga: Mengandung Klorat Tinggi Coca-cola Menarik Produknya di Pasar Eropa, Bagaimana dengan Indonesia?
Produk-produk ini memiliki kode produksi antara 328 GE hingga 338 GE yang tertera pada bagian bawah kaleng. Perusahaan menegaskan bahwa produk dalam kemasan botol kaca dan plastik di Inggris tidak terpengaruh oleh masalah ini.
Meskipun Coca-Cola menyatakan bahwa risiko bagi konsumen sangat kecil, para ahli tetap mengingatkan bahwa konsumsi klorat dalam kadar tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan antara lain masalah pada kelenjar tiroid, terutama pada anak-anak dan bayi. Selain itu, konsumsi klorat dalam jumlah besar juga berpotensi menyebabkan mual, muntah, diare, serta mengurangi kemampuan darah dalam menyerap oksigen.
Badan Standar Pangan Inggris (FSA) turut terlibat dalam proses pemantauan dan dialog dengan pihak Coca-Cola sebelum akhirnya perusahaan tersebut memutuskan untuk menarik produknya dari pasar Inggris.
Artikel Terkait
Wabah Penyakit Perut di Amerika Serikat Kembali di Musim Dingin Kali Ini
Dokter Korea Menemukan Teknologi yang Dapat Mengubah Sel Kanker Menjadi Normal Kembali
Bolivia Kembali Melaporkan Adanya Kasus Covid 19 di Daerah La Paz
Amandel Wanita Ini Tumbuh Kembali Setelah 40 Tahun Lakukan Operasi Pengangkatnya
Pakar Mengatakan Membekukan Roti dan Menghangatkannya Kembali Adalah Cara Makan yang Lebih Sehat!