Perusahaan asuransi jiwa, misalnya, harus menombok atau mengeluarkan biaya tambahan untuk memenuhi kewajiban kepada nasabah.
Jika situasi ini terus berlanjut tanpa ada strategi yang tepat, kondisi keuangan perusahaan asuransi bisa terdampak, bahkan mengancam keberlanjutan layanan yang mereka tawarkan.
Faktor Penyebab Lonjakan Klaim
Beberapa faktor diduga menjadi penyebab utama lonjakan klaim asuransi kesehatan.
Pertama, dampak pandemi yang hingga saat ini masih terus dirasakan. Banyak orang yang baru menyadari dampak kesehatan jangka panjang dari Covid-19 atau penyakit lainnya setelah masa pandemi berakhir.
Kedua, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan asuransi. Mereka yang sebelumnya jarang memanfaatkan asuransi kini mulai lebih aktif menggunakan fasilitas yang tersedia.
Selain itu, pola hidup yang kurang sehat, seperti kurang olahraga, pola makan yang tidak seimbang, dan stres, juga menjadi penyumbang masalah kesehatan yang akhirnya memicu klaim asuransi.
Ditambah lagi, banyak masyarakat yang menghadapi risiko penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan kardiovaskular, yang membutuhkan biaya pengobatan tinggi.
Baca Juga: Apa Sih Perbedaan BPJS dan Asuransi Swasta? Yuk Simak Disini!
Ketidakseimbangan antara klaim dan premi ini memberikan tantangan besar bagi industri asuransi. Perusahaan harus memutar strategi agar keberlanjutan bisnis mereka masih bisa dipertahankan.
Salah satu langkah yang mungkin diambil adalah melakukan penyesuaian tarif premi atau memperketat syarat dan ketentuan dalam polis asuransi kesehatan.
Namun, langkah ini perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap asuransi. Jika premi naik secara signifikan, masyarakat yang merasa terbebani mungkin memilih untuk menghentikan polis mereka.
Di sisi lain, tanpa penyesuaian, perusahaan berisiko mengalami kerugian lebih besar di masa depan.
Untuk mengatasi fenomena ini, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan asuransi, dan masyarakat. Pemerintah dapat membantu dengan memberikan regulasi yang mendukung keberlanjutan industri asuransi sekaligus melindungi kepentingan masyarakat.
Perusahaan asuransi juga perlu melakukan edukasi yang lebih luas kepada nasabah tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat dan memanfaatkan asuransi secara bijak.
Artikel Terkait
Inilah Perbedaan Jasa Raharja dan BPJS Kesehatan Dari Jenis Kecelakaan yang Akan Dicover oleh Asuransi
Apa Sih Perbedaan BPJS dan Asuransi Swasta? Yuk Simak Disini!
Perbandingan BPJS Kesehatan dan Asuransi di Luar Negeri, Manakah yang Lebih Baik?
Seorang Murid Di Taiwan Berusaha Melakukan Penipuan Asuransi Dengan Pengajuan Frostbite: Kedua Kaki Sudah Diamputasi Juga Sekarang Masuk Penjara
PSK di Belgia Kini Menjadi Pekerjaan Resmi: Dapat Asuransi Kesehatan Hingga Dana Pensiun