Setelah keadaan stabil, Marisa tetap tidak sadarkan diri dan menggunakan mesin ECMO selama seminggu.
Baca Juga: Krisis Populasi di Korea Selatan: Pemerintah Beri Hadiah Hampir 2M Untuk Bayi Kembar 5
Kekhawatiran terbesar tim medis adalah kemungkinan kerusakan otak akibat kurangnya aliran darah selama mati suri.
Namun, harapan muncul ketika Marisa mulai memberikan respons kecil, seperti mengedipkan mata. Kondisinya perlahan membaik, hingga akhirnya alat bantu pernapasan dan ECMO dapat dihentikan.
Ketika Marisa akhirnya sadar sepenuhnya, dia merasa bingung dan sulit percaya dengan apa yang telah terjadi.
Bayi-bayinya yang lahir sehat terasa asing baginya karena dia tidak sempat bertemu mereka selama seminggu pertama hidup mereka.
Namun, rasa keterasingan itu perlahan menghilang saat dia menyadari bahwa bayi-bayinya merespons suaranya dengan cara yang berbeda dibandingkan orang lain.
Marisa memutuskan untuk membagikan kisahnya sebagai bentuk edukasi dan harapan. Dia ingin meningkatkan kesadaran tentang emboli cairan ketuban, kondisi langka yang memerlukan penanganan medis cepat dan tepat.
Baca Juga: Mengenal Risiko Ibu Hamil Bayi Kembar Beserta Tanda-tandanya
Dalam keterangannya, dia mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan tim medis yang luar biasa dan keajaiban yang membuatnya tetap hidup.
Kisah Marisa adalah pengingat tentang betapa rapuh dan kuatnya kehidupan. Dalam situasi yang hampir tak memiliki harapan, kolaborasi medis dan semangat bertahan hidup membuatnya kembali ke keluarganya, membawa cerita inspiratif tentang keajaiban dan keteguhan hati.***
Artikel Terkait
Fakta atau Mitos bahwa Putih Telur untuk Penyembuhan Luka Operasi Caesar, Simak Penjelasan Ilmiah ini
Tubuh Ibu Merinding atau Menggigil Setelah Operasi Caesar Ternyata Hal yang Normal
Syarat dan Cara Operasi Caesar dengan BPJS, Agar Tidak Pusing Masalah Biaya
Operasi Caesar Dengan BPJS Bisa Naik Kelas? Begini Syarat Dan Caranya!
Biaya Ratusan Juta: Mpok Alpa Lahirkan Bayi Kembar Secara Caesar Ditemani Suami